Penolong Kaum Religius

347
RP Thomas Ferry Suharto OFM.
[NN/Dok.OFS]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Kehadiran awam yang menghayati semangat dan spiritualitas ordo atau tarekat religius tertentu di Indonesia dirasa sangat membantu pelayanan kaum religius.

Keberadaan kelompok awam tersebut di tengah kehidupan umat, kiranya dapat menjadi sarana dalam mewujudkan pesan-pesan Injil bagi dunia.

“Banyaknya awam yang menghayati spiritualitas tarekat religius telah menyadarkan kaum religius untuk teguh dalam panggilan mereka,” tutur Pemimpin Rumah Biara Pontiuncula Jakata, RP Thomas Ferry Suharto OFM, yang merupakan Pembina Ordo Ketiga Fransiskan, melalui surat elektronik pada Jumat, 17/1. Petikannya:

Bagaimana Romo melihat kehadiran kelompok-kelompok awam yang menghayati spiritualitas ordo tertentu di Indonesia?

Saya pribadi tentu menyambut baik kehadiran kelompok-kelompok ini. Kehadiran mereka menjadi penolong kami untuk mewartakan dan menanamkan nilai-nilai spiritualitas ordo secara lebih dalam dan lebih luas.

Kehadiran mereka sekaligus meneguhkan bahwa nilai-nilai semangat ordo kami memang semakin relevan untuk menjawab kebutuhan hidup di dunia. Apalagi di tengah maraknya arus materialisme dan konsumerisme yang menyisakan ruang hampa dalam hati manusia. Kiranya kerinduan akan spiritualitas dalam kehidupan awam menemukan jawabannya dalam spiritualitas ordo kami.

Bagaimana tanggung jawab hirarki terhadap perkembangan dan kehidupan iman kelompok-kelompok tersebut?

Tanggung jawab Ordo Fransiskan (OFM) terhadap Ordo Fransiskan Awam (OFS) dengan jelas tertuang dalam Konstitusi Umum OFM maupun Konstitusi OFS. Dalam Konstitusi OFM dikatakan bahwa OFM selaku tarekat pertama diserahi tugas memelihara Tarekat Fransiskan Sekular agar tarekat tersebut ikut serta dalam kehidupan, kesaksian, serta misi kharisma Fransiskan sehingga semakin menyerap semangat Fransiskan yang sejati. Yang kami laksanakan sekarang, menugaskan imam atau bruder Fransiskan untuk menjadi pendamping rohani di setiap tingkat Persaudaraan.

Hal konkret apa yang mesti dijalankan oleh kelompok-kelompok ini?

Kerinduan untuk menghayati spiritualitas tarekat tertentu dalam kehidupan awam merupakan salah satu upaya yang baik untuk semakin intensif menghayati iman. Melalui kekhasan tersebut, kita dapat mengikuti Kristus secara lebih dekat dan lebih serius. Penghayatan kharisma tertentu membuat iman kita tak hanya dihayati secara umum dan biasa-biasa saja, sehingga gampang kalah oleh tantangan zaman.

Hal konkret yang harus dilakukan kelompok kelompok itu adalah memurnikan motivasi, sehingga keikutsertaan mereka dalam menghayati kharisma spiritualitas tarekat tertentu murni karena ingin mengikuti Kristus secara lebih dekat.

Mereka juga harus memupuk kebanggaan sebagai awam sehingga dapat menjadi rasul-rasul awam yang semakin berdaya guna dan berdaya pikat bagi terbangunnya budaya Injil ditengah masyarakat. Janganlah memupuk budaya pastor sentris, karena kehadiran kami sebagai pendamping rohani, sebagai animator.

Apa harapan Romo terhadap kelompok- kelompok tersebut?

Pertama, pupuklah kebanggaan sebagai awam dan jadilah sungguh-sungguh rasul awam dengan menjadi garam dan terang dunia. Membaurlah dengan masyarakat, namun tak tergerus arus dunia. Semoga penghayatan kharisma tarekat tidak dimunculkan dalam warna yang tampak dalam penampilan eksklusif, sehingga justru tidak bisa membaur di tengah masyarakat.

Kedua, Hukum Kanonik Gereja mempercayakan kepemimpinan dan pendampingan rohani kepada kami. Janganlah hal ini membuat kita diposisikan menjadi atasan dan bawahan. Hendaknya kita bersikap seperti Kristus kepada para murid-Nya, yang menjadikan sahabat bukan hamba.

Ketiga, terangilah yang masih gelap di dunia ini dengan spiritualitas yang di hayati.

Norben Syukur

HIDUP NO.05 2014, 2 Februari 2014

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here