PENTAKOSTA, PANGGILAN MENJADI ANAK ALLAH

375
Suasana Misa Pentakosta di Basilika St Petrus Vatikan, Minggu, 15/5.
[zimbio.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.comPartisipasi manusia dalam misteri keselamatan Yesus tak lain adalah hidup dalam Roh sebagai Anak Allah. Panggilan ini senantiasa dibarui pada Pentakosta.

Meskipun dosa memisahkan manusia dari Allah, Roh Kudus akan mempersatukannya lagi sebagai anak Allah. Itulah pesan yang disampaikan Paus Fransiskus dalam Misa Hari Raya Pentakosta di Basilika St Petrus Vatikan, Sabtu, 14/5.

Menurut Bapa Suci, tujuan utama misi Yesus memuncak dalam karya Roh Kudus yang memperbarui hubungan manusia dengan Allah Bapa akibat dosa. “Berkat Roh Kudus, kita tak akan ditinggalkan sebagai anak yatim. Sebaliknya sebagai anak Allah, kita berdamai dengan-Nya dan kita ada di dalam-Nya. Roh yang diberikan kepada kita akan membawa kita kembali kepada Bapa,” jelasnya.

Semangat Keputeraan
Bapa Suci menekankan sebagai anak Allah, manusia tak menerima roh perbudakan, melainkan Roh Allah yang menguatkan. Roh Allah adalah baik dan selalu baik sampai akhir zaman. Dengan-Nya, manusia menerima semangat keputeraan.

Semangat keputeraan, kata Paus, adalah semangat ambil bagian dalam misi Yesus Kristus, Sang Putera. Dia datang untuk memberikan diri-Nya agar manusia selamat. “Maka proses keselamatan oleh Yesus menjadi salah satu “regenerasi” di mana Bapa membebaskan kita dari dosa, yang menyebabkan kita jatuh,” ujar Bapa Suci seperti dilansir Catholic Herarld 15/5.

Tak terelakkan, sebagai anak Allah, kadang manusia merasa kesepian ditinggalkan orang-orang tercinta. Hal ini membuat manusia jatuh lagi dalam dosa. Namun Bapa Suci mengingatkan, hidup adalah proses membebaskan diri dari dosa. Artinya, dosa seolah menjadi bagian hidup manusia; tapi Roh Allah akan dikaruniakan kepada mereka yang mau melihat sesama sebagai saudara se-Bapa.

“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh, yang menjadikan kamu anak Anak. Oleh Roh itu kita berseru, “ya Abba, ya Bapa,” (Rm 8:14-15). Kutipan Surat Rasul Paulus ini direfleksikan Paus sebagai hubungan baru umat beriman dengan Bapa dalam semangat keputeraan Kristus.

Sadari Panggilan
Bapa Suci mengajak umat tidak mengutuk sesama karena dosa. Tuhan, kata Paus, memberikan Roh Kudus kepada semua manusia, entah hidupnya baik maupun orang berdosa. “Maka kita perlu sadar, semua orang dipanggil demi satu tujuan, menjadi anak Allah,” tegas Paus.

Itulah panggilan primordial sebagaimana Yesus dipanggil untuk memulihkan dosa manusia dengan pengorbanan-Nya di salib. Pengorbanan ini hadiah terbesar cinta Allah kepada manusia. “Orang-orang yang mau menyerupai Yesus akan dilahirkan kembali dalam Roh Kebenaran,” ujar Bapa Suci seperti dilansir Radio Vatikan 15/5.

Paus pun mengutip pesan Yesus pada para rasul-Nya, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” (Yoh 14:18) menurutnya, pesan Yesus yang sama digaungkan lagi pada Pentakosta ini. Sabda itu tak hanya ditujukan kepada para rasul, tapi juga Bunda Maria sebagai Bunda Pendoa bagi seluruh umat beriman. “Dialah Bunda Gereja yang mempercayakan semua orang Kristen, keluarga dan masyarakat yang membutuhkan Roh Kudus,” demikian Bapa Suci.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here