KAUM MUDA JANGAN GELISAH

93
Bapa Suci memakai topi Sombrero Panama, mengakhiri kunjungan di Polandia, menyambut WYDberikutnya di Panama
[AP]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.comWorld Youth Day (WYD) telah berakhir. Bapa Suci berharap kaum muda bisa keluar dari dunianya, membuka jalan dialog dengan dunia. Panama menjadi tuan rumaha WYD berikutnya.

PAUS Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada orang muda Katolik di seluruh dunia yang telah berpartisipasi dalam kegiatan World Youth Day (WYD) Krakow, Polandia, Sabtu-Minggu, 26-31/7. “Semoga dengan perhelatan akbar ini, iman Anda semakin bertumbuh pesat,” ujar Bapa Suci seperti dilansir Catholic News Agency 30/7.

Pernyataan yang sama disampaikan Paus Fransiskus kepada para awak media sebelum perjalanannya kembali ke Roma, Minggu, 31/7. Dalam wawancara tersebut, Bapa Suci mengatakan, ia sangat terhibur dengan acara-acara yang disuguhkan. Apalagi keindahan kota Krakow membuat suasana kekeluargaan yang ditampilkan semakin terasa.

Kepada kaum muda, Paus Fransiskus berpesan agar selalu bertekun dalam doa. Hendaknya kaum muda tidak perlu gelisah. Mereka harus kreatif dan keluar dari dunianya untuk menemukan mutiara indah pada orang lain. Kaum muda adalah masa depan Gereja dan mereka perlu diajarkan cara berdialog yang baik dengan masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dialog ini penting untuk menempatkan kaum muda agar tidak hidup dalam bayang-bayang keputusasaan. “Kaum muda perlu keluar dan mengenal diri menjadi pribadi yang utuh dengan mencintai dirinya sendiri,” ungkap Bapa Suci.

Selain itu, orang muda perlu duduk dan berdiskusi dengan orang tua agar mereka mengenal maksud dan belajar menjadi orang tua. Ketika mereka menjadi orang tua, segala yang mereka peroleh bisa membuat mereka lebih kuat. Orang tua pun diharapkan menjadi teladan yang bisa mengarahkan hidup kaum muda ke jalan yang benar. Jangan menjadi bodoh ketika melihat perkembangan orang muda yang sedikit “aneh”. Mungkin dengan begitu mereka menemukan jati diri mereka.

Nilai Kemanusiaan
Bapa Suci juga meminta dukungan dan doa agar berakhirnya aksi kekerasan di Turki. Sehubungan dengan hal tersebut, menjawab pertanyaan Marco Ansaldo, wartawan La Repubblica, Bapa Suci mengatakan: “Saya tidak mendukung kekerasan di Turki. Segala masalah yang terjadi hendaknya diselesaikan dengan dialog. Dunia dengan kekerasan hanya dapat menambahkan luka yang mendalam.”

Dukungan doa juga diberikan kepada Anna Maria Jacobini, wartawan Majalah Mingguan Katolik The Agenzia Nazionale Stampa Associata (ANSA) yang meninggal dunia saat digelarnya WYD. Anna Maria tewas di kamar hotelnya pada Jumat, 29/7 dengan dugaan sementara kelelahan. Sebelum berangkat ke Roma, Paus sempat bertemu keluarga dari Anna Maria dan memberi dukungan dan berbicara secara pribadi dengan mereka.

Di akhir wawancara dengan para wartawan, Bapa Suci juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Pastor Frederico Lombardi SJ, Direktur Kantor Pers Takhta Suci yang turut menyukseskan WYD tahun ini. Tahun ini menjadi momen menggembirakan bagi kita semua karena perjalanan Pastor Lombardi di Krakow sebagai perjalanan terakhir setelah 25 tahun bertugas sebagai Direktur Kantor Pers.

Sementara, banyak kekhawatiran umat kepada Bapa Suci ketika terjatuh saat memimpin Misa di Jasna Gora, Polandia. Paus sendiri mengkonfirmasi bahwa dirinya baik-baik saja. Bagi Paus Fransiskus, jatuhnya bukan suatu masalah dan ini lazim dialami orang-orang lanjut usia. “Tetapi saya menikmati peristiwa tersebut dan membiarkan banyak orang tahu bahwa terkadang kita lemah agar orang lain mendukung kita,” ujar Bapa Suci.

Dalam Misa penutupan WYD, Negara Panama ditunjuk sebagai tuan rumah WYD berikutnya. Javier Martinez Brocal, pemuda asal Panama memberikan hadiah kepada Bapa Suci kemeja khas Panama dengan tulisan angka 71, ulang tahun Bapa Suci. “Terima kasih kepada masyarakat Panama, saya berharap Anda bisa mempersiapkan diri untuk semangat kaum muda ini,” ujar Bapa Suci.

Yusti H.Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here