PENGHARGAAN VATIKAN UNTUK DUA AWAM BANGLADESH

111
Mgr Georger Kocherry memberikan penghargaan kepada Benedict Alo D’Rozario.
[asianews.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – BENEDICT Alo D’Rozario dan Promod Mankin tak menyangka bisa menerima penghargaan “Pro Ecclesia et Pontifice” dari Vatikan. Penghargaan yang juga dikenal “Cross of Honor” ini diberikan langsung oleh Uskup Agung Georger Kocherry, Duta Besar Vatikan untuk Bangladesh, Sabtu, 20/8.

D’Rozario merupakan mantan direktur eksekutif Karitas Bangladesh. Sementara Mankin merupakan politisi Katolik dan anggota parlemen Bangladesh. Kedua orang awam asal Bangladesh ini mendapat penghargaan ini atas kontribusi yang besar terhadap masyarakat Bangladesh. Dalam acara yang digelar di Kantor Duta Besar Vatikan untuk Bangladesh ini hadir pula delapan uskup yang berkarya di Bangladesh dan sedikitnya 60 perwakilan komunitas Katolik.

D’Rozario sendiri mulai bekerja untuk Karitas tahun 1987. Ia pensiun pada 23 Juni tahun ini setelah menjabat sebagai direktur eksekutif Karitas selama 11 tahun. Dia bahkan pernah menjabat anggota dewan Akademi Kepausan Caritas International, Universitas Notre Dame Bangladesh serta Direktur Pratibeshi (Sesama), berita Mingguan Katolik Bangladesh.

Sementara Mankin merupakan seorang guru di sebuah sekolah yang dikelola Gereja. Perjuangannya cukup gigih ketika ia berusaha mengejar pendidikan di bidang hukum dan pembangunan. Usahanya berbuah manis ketika ia diangkat sebagai direktur regional Karitas di Mymensingh, sebuah distrik di Bangladesh Tengah (1987-1990).

[nextpage title=”PENGHARGAAN VATIKAN UNTUK DUA AWAM BANGLADESH”]

Mgr Georger Kocherry memberikan penghargaan kepada Benedict Alo D’Rozario.[asianews.com]
Mgr Georger Kocherry memberikan penghargaan kepada Benedict Alo D’Rozario.
[asianews.com]
Setahun setelah menjadi direktur Karitas, ia terpilih sebagai anggota parlemen dan menjabat Menteri Kebudayaan hingga 2012, ia juga sempat menjadi Menteri Kesejahteraan Sosial hingga wafat pada 11 Mei lalu. Masyarakat Bangladesh mengenal Mankin sebagai promotor kerukunan antarumat beragama. Ia memperjuangkan hak-hak kaum kecil dan meningkatkan taraf hidup harmonis di tengah keluarga Katolik.

Umat Kristen menjadi minoritas di Bangladesh, tidak mencapai setengah persen dari penduduk Bangladesh yang mayoritas beragama Islam. Tetapi kehadiran Karitas cukup membawa perubahan. Karitas Bangladesh membuat terobosan baru dengan memperhatikan masyarakat miskin dan terpinggirkan. Kehadiran mereka membantu karya pelayanan para pelayan pastoral di Bangladesh.

Seperti dilansir Catholic News Agency (22/6), kini, Karitas Bangladesh telah membantu lebih dari dua juta keluarga dengan 95 proyek seperti pendidikan, pelatihan kejuruan, penyediaan lapangan kerja, air, sanitasi dan kesehatan.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here