Belasungkawa Paus untuk Italia

82
Bapa Suci Yohanes Paulus II bertemu dengan Presiden Carlo Azeglio Ciampi.
en.radiovaticana.va
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – PAUS Fransiskus mengirimkan telegram berisi ungkapan belasungkawa kepada Parlemen Italia. Hal ini bertepatan dengan meninggalkan mantan Presiden Italia, Carlo Azeglio Ciampi. Lelaki kelahiran Livorno, Italia, 9 Desember 1920 ini meninggal di sebuah Klinik di Roma, pada usia 95 tahun, Jumat, 16/9.

Selain mempunyai karier politik yang gemilang, Ciampi juga dikenal sebagai ahli perbankan. Tahun 1960, ia bekerja di Bank Italia. Kariernya dalam dunia perbankan terus menanjak ketika ia diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Bank Italia tahun 1973. Tiga tahun berikutnya pada 1976, Ciampi menduduki posisi Wakil Direktur Jenderal; lalu menjadi Direktur Jenderal pada 1978. Baru setahun duduk di posisi tersebut, pada Oktober 1979, alumnus Scuola Normale Superiore di Pisa pada bidang Literatur Yunani kuno dan Filologi Klasik (1941) ini dipromosikan menjadi Gubernur Bank Italia dan Presiden Bureau de Change Nasional hingga tahun 1993.

Selama lebih dari 100 tahun sejarah politik Italia, Ciampi menjadi tokoh pertama yang tidak berlatar belakang parlemen, yang berhasil duduk di kursi Perdana Menteri Italia. Suami Franca Pilla yang menikah tahun 1946 ini menjadi Perdana Menteri Italia ke-49. Periode 1993-1994, ia tampil sebagai Perdana Menteri Italia, sekaligus merangkap Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Setelah itu, bapak dua anak ini menjadi Menteri Dalam Negeri (1994), lalu Menteri Keuangan pada 1996-1999.

Kemudian Ciampi mengadu peruntungan dengan maju sebagai kandidat Presiden ke-10 Italia dan berhasil. Alumnus Jurusan Hukum Universitas Pisa (1946) ini menduduki kursi kepresidenan pada periode 1999-2006.

Kematian Ciampi menggerakkan Paus Fransiskus untuk mengungkapkan rasa dukanya kepada keluarga Ciampi dan rakyat Italia secara umum. Bapa Suci juga mengenangkan persahabatan yang tulus antara Ciampi dengan Bapa Suci Yohanes Paulus II, seperti dilansir Radio Vatikan (16/9). Seolah dalam sejarah hidupnya, Ciampi tak dapat dilepaskan dari cita rasa sebagai seorang sahabat Paus asal Polandia tersebut.

R.B.E. Agung Nugroho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here