Pernyataan Bersama Peserta Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya di Klaten, Jawa Tengah

156
Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya menyerukan Pertanyan Bersama yang dibacakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sunan At Mutaqien, Klaten, Jawa Tengah, KH Jazuli Kasmani. (Dok. FKUB Klaten).
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – DALAM rangka memperingati Hari Toleransi Sedunia Penggerak aktivitas lintas iman dan budaya se-Indonesia menggelar Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya di Rumah Retret Panti Semedi Sangkalputung, Klaten, Jawa Tengah dan Monumen Joang 45 pada Sabtu-Rabu, 12-16/11.

Acara ini diawali dengan karnaval melibatkan 1.200 peserta dari enam identitas keagamaan menempuh rute dari Alun-alun Klaten sampai Monumen Joang 45. Seusai acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi dan talkshow di Rumah Retret Panti Semedi. Selain diskusi dan talkshow juga diadakan aneka lomba untuk siswa TK – SMA di Monumen Joeng 45 Klaten. Dan acara ditutup dengan aneka tampilan budaya dan seni di Monumen Joang 45, Selasa, 15/11.

Dalam penutupan acara ini, para peserta Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya menyerukan Pertanyan Bersama yang dibacakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sunan At Mutaqien, Klaten, Jawa Tengah, KH Jazuli Kasmani. Berikut pernyataan mereka:

[nextpage title=”Pernyataan Bersama Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya di Klaten, Jawa Tengah”]

Penutupan Acara Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya. (Dok. Noel Photo Studio)
Penutupan Acara Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya. (Dok. Noel Photo Studio)

Pernyataan Bersama Peserta Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Damai Sejahtera dan Berkah Dalem
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Wei Dé Dong Tian(baca: wei te tong tien)
Rahayu Rahayu Rahayu

Pada tanggal 14-15 November 2016, sebanyak 43 simpul jaringan multikultur di Indonesia mengadakan pertemuan nasional untuk membahas tema: “Menyemai Perdamaian & Merajut Kebhinekaan Untuk Indonesia Yang Semakin Beradab & Berkeadilan Melalui Kearifan Budaya Lokal.”

Dari pertemuan selama dua hari tersebut, peserta temu nasional menyepakati hal-hal sebagai berikut:

• Pertama, kami mengajak setiap umat beragama perlu untuk senantiasa mawas diri dalam menjalani kehidupan keberagamaan. Dalam konteks interaksi dengan umat beragama lain, hendaknya setiap umat beragama mengedepankan nilai saling memahami demi terciptanya keharmonisan dalam hidup berbangsa dan bernegara
• Kedua, kami menyadari bahwa penyiaran agama merupakan panggilan setiap beragama. Meski demikian kami menghimbau umat beragama melakukan penyebaran agama itu dengan cara yang sejuk dengan mempertimbangkan aspek keharmonisan dalam hidup berbangsa dan bernegara
• Ketiga, kami mendesak kepada pemerintah untuk bersikap tegas dan tidak diskriminatif, sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku, terhadap pihak-pihak yang berusaha merusak kerukunan antar umat dan mengancam keberlangsungan NKRI.
• Keempat, kami mendesak pemerintah agar menghargai kearifan lokal, nilai budaya dan agama dalam membuat perumusan kebijakan. Dalam penerapan kebijakan, pemerintah hendaknya tidak menghambat partisipasi masyarakat dan mengikis keberagaman serta potensi-potensi lokal.
• Kelima, kami merasa prihatin dengan semakin rusaknya kondisi lingkungan hidup Indonesia. Untuk itu kami mengajak pemerintah dan umat beragama untuk bersama-sama lebih aktif dalam menjaga dan memulihkan kelestarian lingkungan hidup sebagai rumah bersama bagi semua makhluk dan keutuhan ciptaan.
• Keenam, kami mengajak tokoh-tokoh untuk mengembangkan dan menyebarkan ajaran/teologi agama yang menghargai kemajemukan, perdamaian, dan menghargai lingkungan hidup.
• Ketujuh, kami mendesak pemerintah mewaspadai penyusupan ideologi radikal yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal lka dan NKRI serta yang berusaha mempengaruhi pelajar, mahasiswa, dan kaum muda pada umumnya.
• Kedelapan, kami mengajak kaum muda untuk proaktif merawat perdamaian secara kreatif, inovatif, dan sesuai dengan karakter anak muda.

Demikian pernyataan sikap Peserta Temu Nasional 2016. Semoga Tuhan yang Mahaesa memberikan rahmat-Nya kepada bangsa dan negara Indonesia dalam merawat perdamaian & kebhinekaan, sehingga tercipta Indonesia yang semakin beradab & berkeadilan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kiranya Tuhan Memberkati
Semoga Tuhan Memberkati
Om Åžanti Åžanti Åžanti, Om
Sadhu Sadhu Sadhu
Xián Yŏu Yì Dé ( baca : sien you i te )
Rahayu Rahayu Rahayu Ingkang Tinemu

Klaten, 15 Nopember 2016

Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya di Rumah Retret Panti Semedi Sangkalputung, Klaten, Jawa Tengah. (Dok. FB Panti Semedi Rumah Retret)
Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya di Rumah Retret Panti Semedi Sangkalputung, Klaten, Jawa Tengah. (Dok. FB Panti Semedi Rumah Retret)
Karnaval Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya di Klaten, Jawa Tengah. (Dok. FKUB Klaten)
Karnaval Temu Nasional Lintas Iman dan Budaya di Klaten, Jawa Tengah. (Dok. FKUB Klaten)

A. Nendro Saputro
Pelapor: Purnawan Kristanto (Klaten, Jawa Tengah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here