Kerahiman Allah Tak Pernah Ditutup

126
Romo Yudhi memberkati pembawa persembahan dalam Misa Syukur Kerahiman Allah. [HIDUP/Maria Pertiwi]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – “KETUPAT dibungkus tiga daun salam, kepada Anda semua umat, saya mengucapkan selamat Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Daun selada ada di Palmerah, semoga Anda diberkati pada Misa syukur Tahun Kerahiman Allah.” Demikian diungkapkan Kepala Paroki Maria Bunda Karmel (MBK) Tomang, Jakarta Barat, Romo Andreas Yudhi Wiyadi OCarm mengawali khotbahnya di Gereja MBK, Minggu, 20/11.

Romo Yudhi menandaskan bahwa Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah tidak pernah ditutup karena kerahiman Allah senantiasa menyertai umat. Hal ini juga mengacu pada pengumuman Panitia Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam Temu Pastores (pertemuan imam-imam yang berkarya di KAJ), Rabu, 16/11 bahwa tidak ada “Penutupan Tahun Kerahiman Allah” tetapi “Misa Syukur Tahun Kerahiman Allah”.

Menutup, ujar Romo Yudhi,  seringkali diartikan selesai sudah kerahiman Allah itu. “Padahal kerahiman Allah tidak pernah ditutup. Kita merasakan kerahiman Allah selalu diberikan Tuhan kepada kita bagaikan matahari yang selalu setia setiap pagi menyinari dunia. Manusia membutuhkan kerahiman, pengampunan dari Tuhan. Yesus pun memberi teladan untuk mengampuni dan mengasihi sesama,” paparnya.

Dalam Misa syukur Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah ini, umat juga diajak untuk berdoa bagi Tanah Air. Ini sesuai dengan himbauan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo dalam Temu Pastores.

Maria Pertiwi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here