Gereja Santa Clara, Bekasi Utara Kembali di Demo

484
Perwakilan pendemo dari MSUIB menyampaikan orasi di depan pintu gerbang lokasi pembangunan gereja St Clara, Bekasi Utara. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – SEKITAR pukul 13.30 WIB, suasana mendung disertai angin cukup kencang berhembus menyelimuti lokasi pembangunan Gereja Paroki St Clara, Bekasi Utara. Hari itu, di tengah terpaan angin yang membuat debu berterbangan, lokasi pembangunan gereja tersebut kembali di demo oleh massa yang menamakan diri Majlis Silaturrahim Umat Islam Bekasi (MSUIB), Jumat, 25/11. Mereka menamakan aksi demo itu sebagai “Aksi Mengawal Status Quo”.

Sekitar 800 peserta aksi mulai berdatangan secara bergelombang menuju lokasi proyek pembangunan Gereja St Clara di Jl. Kaliabang Raya, Bekasi Utara, Jawa Barat sekitar pukul 13.30 WIB. Setengah jam sebelumnya, sekitar 300 personil kepolisian dari Polsek Bekasi Utara telah bersiap menenangkan aksi di dampingi beberapa petugas keamanan dari TNI.

Para pendemo MSUIB bergelombang hadir di lokasi pembangunan gereja St Clara Bekasi Utara. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
Para pendemo MSUIB bergelombang hadir di lokasi pembangunan gereja St Clara Bekasi Utara. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
Para Polwan dari Polsek Bekasi Utara sedang menuju lokasi pembangunan gereja St Clara untuk menenangkan aksi demo. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
Para Polwan dari Polsek Bekasi Utara sedang menuju lokasi pembangunan gereja St Clara untuk menenangkan aksi demo. (HIDUP/A. Nendro Saputro)

Para pendemo yang hadir, membawa spanduk-spanduk bertuliskan “Aksi Mengawal Status Quo-Jangan Membela Penista Hukum”, dan “Jangan Ajari Masyarakat Bekasi Melanggar Hukum”. Mereka juga membawa papan kertas bertuliskan: “Tolak Gereja St Clara yang Illegal di Bekasi”, “Jangan Jadikan Mayoritas Muslim menjadi Minoritas,” dan beberapa pesan lainnya.

Seusai mobil box pengangkut pengeras suara mulai merangsek di depan pintu gerbang proyek pembangunan Gereja St Clara, para wakil demonstran secara bergantian berorasi menuntut agar surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gereja St Clara dicabut dengan alasan panitia pembangunan Santa Clara telah melakukan pelanggaran hukum, memanipulasi data, dan tandatangan warga dalam upayanya mendapatkan IMB tersebut.

Salah satu perwakilan MSUIB sedang menyampaikan orasinya. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
Salah satu perwakilan MSUIB sedang menyampaikan orasinya. (HIDUP/A. Nendro Saputro)

Salah satu orator, Ustad Suhendi Syahroni menyatakan bahwa aksi mereka merupakan aksi damai, bukan menentang Gereja tetapi menentang IMB yang menurut mereka menyalahi aturan. “Kami di sini yang berkumpul tidak anti Gereja atau anti Kristen, kami hanya meminta penegakan hukum dan keadilan. Kami umat Islam tidak membenci gerejanya, kami hanya meminta supaya Surat IMB-nya yang sudah turun dicabut,” ujarnya.

Karena usaha yang menurut mereka manipulatif itu, MSUIB menyatakan menolak pembangunan gereja St Clara. Bahkan jika tidak diindahkan mereka berjanji akan melakukan demo setiap hari Jumat sampai pendirian gereja tersebut dapat dihentikan.

Baca Juga Artikel Terkait:

Menanggapi berbagai tudingan tersebut, di tempat lain Pastor Paroki St Clara Romo Raymundus Sianipar OFMCap menjelaskan bahwa pihak panitia pembangunan tidak sembarangan dalam mengurus izin. Mereka sangat tertib dan disiplin dalam hal administrasi. “Selama 17 tahun kami mematuhi semua persyaratan dan peraturan. Kami sabar dan telaten meski tantangannya tidak sedikit menggerus pikiran, emosi, perhatian dan sebagainya,” ujar Pastor Ray.

A. Nendro Saputro

4 COMMENTS

  1. KAMI HANYA INGIN SAMPAIKAN…ADA BEBERAPA BIDANG TANAH DI 3 KABUPATEN YANG MUNGKIN TIDAK PERLU KAMI SEBUTKAN, KAMI SUMBANGKAN TANAH KAMI YG MASING2 DENGAN LUAS 2000m”, 2100m” & 2300m”…UNTUK DI BANGUN MASJID DAN WARGA KHATOLIK DI MASING2 KABUPATEN TERSEBUT BERSAMA-SAMA MEMBANTU DALAM HAL SUMBANGAN BAHAN BANGUNAN SERTA TENAGA BERSAMA MEMBANTU DALAM PEMBANGUNAN..SETELAH MASJID TERSEBUT JADI, KAMI WARGA YANG BERAGAMA KHATOLIK DAN KRISTEN MERASA SANGAT BAHAGIA BISA MEMBANTU SAUDARA KAMI TANPA HARUS MENG-KRISTENKAN MEREKA DALAM BERIBADAH…MALAH KAMI HIDUP BAHAGIA DAN SEJAHTERA HIDUP BERDAMPINGAN SALING TOLONG MENOLONG SATU SAMA LAIN..KAMI WARGA KHATOKIK DAN KRISTEN JUGA SERING DI BANTU APABILA KAMI ADA ACARA NATAL DAN PASKAH…MEREKA WARGA MUSLIM TURUT MEMBANTU MENJAGA KEAMANAN SEKITAR DAN MEMBANTU DALAM PENGADAAN PANITIA NATAL DAN PASKAH UNTUK PROPERTY DLL…SUNGGUH KAMI HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN SANGAT BAHAGIA SEKALI…TANPA HARUS MENGURAS TENAGA DAN PIKIRAN YANG NEGATIF DENGAN SAUDARA-SAUDARA KAMI MESKI KAMI BERBEDA…BEGITUPUN SAUDARA KAMI YANG MUSLIM…”INDAHNYA HIDUP RUKUN DALAM PERBEDAAN” MARI KITA BERSAMA BERIKAN WARISAN UNTUK ANAK CUCU KITA…HIDUP DENGAN PERBEDAAN ITU INDAH DAN DAMAI…AMIN…

  2. Mari mentertawakan kebodohan, dan kemunafikan kita,… hahahahha,…..wkwkwkwkkk,….. Inilah Indonesia tercinta, inilah adanya saudara-saudari kita. Semoga kita tidak ikutan-ikutan melakukan hal yang sama dengan yang mereka lakukan.
    Damai itu indah,…. jauh lebih indah daripada demo,… yang melakukan demo sulit merasakan kedamaian,… hatinya penuh kecemasan, dan dipenuhi amarah.

  3. Katanya ini negeri Bhineka Tunggal Ika..tapi isinya manusia otak sampah yg selalu mempersoalkan perbedaan dan menuntut utk dipandang sbg satu2nya yg paling benar!! Jgn lupa,tdk semua kami bisa memberi pipi kiri setelah pipi kanan ditampar.. jgn2 nanti sesekali waktu kalian punya pohon telinga juga bunyi!!

  4. kenapa ya bisanya nunjuk orang diri sendiri ga di lihat, SEMUT DISEBERANG LAUT TAMPAK, GAJAH DIPELUPUK MATA TAK TAMPAK, periksa dulu IMB masjid dan Mushola saudara yang ada di bekasi Utara, apakah dari semua yang ada itu memiliki IMB??? TOLONG CEK,DIDAT DENGAN SEKSAMA….!!!.coba dengan berbesar hati kalian serahkan daftar itu ke pemda, berani ga??

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here