Presiden Jokowi Akan Bentuk Unit Pemantapan Pancasila

58
Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Seskab Pramono Anung dalam ratas di Kantor Presiden, Senin (19/12). (Dok. setkab.go.id)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – AGAR Pancasila tidak menjadi slogan semata, tetapi tetap diamalkan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dalam hidup sehari-hari, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membentuk Unit Pemantapan Pancasila. “Kita ingin membuat sebuah lembaga, sebuah unit pemantapan Pancasila di bawah Presiden langsung. Dan kita harapkan pada sore ini, hal itu bisa kita dibicarakan,” kata Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin sore, 19/12, seperti dilansir dari setkab.go.id, Senin, (19/12).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan kembali apa yang  pernah disampaikan di Bandung, Jawa Barat pada saat peringatan hari lahirnya Pancasila beberapa bulan lalu. Menurut Presiden, kini banyak negara di dunia termasuk negara-negara maju sedang gelisah karena di negara mereka hidup toleransi mereka mulai terkoyak, solidaritas sosial mulai terbelah, ketertiban sosial terganggu, dan mereka goyah dalam mengelola keberagaman dan perbedaan.

“Dunia, sekarang ini juga sedang dihantui oleh aksi terorisme, aksi ekstrimisme, dan radikalisme. Dan berbagai negara di dunia sedang mencari referensi nilai-nilai dalam menghadapi tatanan dan tantangan itu,” tutur Presiden.

Di tengah kondisi dunia seperti itu, lanjut Presiden, Indonesia perlu bersyukur karena memiliki Pancasila. Presiden mengingatkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa tidak cukup hanya dibaca, diketahui, dihafalkan maupun dijadikan simbol pemersatu bangsa.

“Penerimaan pada Pancasila juga seharusnya tidak berhenti menjadi slogan semata. Pancasila harus diamalkan, dikonkretkan, diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, juga dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Jokowi.

Menurut Presiden, Pancasila harus betul-betul diwujudkan dalam pola pikir, sikap mental, gaya hidup, dan perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila juga harus menjadi ideologi yang bekerja, terlembagakan dalam sistem, dalam kebijakan baik di bidang ekonomi, dan politik maupun sosial budaya. “Hanya dengan itu Indonesia akan memiliki pondasi yang kokoh dalam menghadapi setiap permasalahan bangsa, serta bisa dengan percaya diri menyongsong masa depan,” tegas Presiden Jokowi.

Editor: A. Nendro Saputro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here