AMBON MENGENANG XAVERIUS

637
Pastor Paul Alilyaman Kalkoy memimpin Novena di depan patung St Fransiskus Xaverius.
[Dok. Katedral Ambon]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com - Pesta Fransiskus Xaverius dirayakan secara istimewa di Keuskupan Amboina. Pesan kasih dan saling memaafkan menjadi refleksi utama perayaan ini.

BEBERAPA meja tertata rapi di halaman Gereja Katedral St Fransiskus Xaverius Ambon. Meja-meja tersebut penuh makanan yang disiapkan setiap Rukun untuk makan patita (bersama) seluruh umat Paroki Katedral. Tradisi makan patita ini menandai Perayaan Ulang Tahun ke-115 Paroki Katedral, Sabtu, 3/12.

Pesta syukur ini diawali Novena St Fransiskus Xaverius selama sembilan hari dan berpuncak pada Misa yang dipimpin Kepala Paroki Katedral Pastor Paul Alilyaman Kalkoy. Dalam khotbahnya, Pastor Paul mengingatkan umat agar tetap teguh dalam iman ketika menghadapi masalah. “Umat Keuskupan Amboina perlu belajar dari St Fransiskus Xaverius yang kehadirannya menyelamatkan banyak orang,” ujar Pastor Paul.

Selain Paroki Katedral, kemeriahan juga dirasakan komunitas Seminari Tinggi St Fransiskus Xaverius (SFX) Poka Rumah Tiga, Ambon, Maluku. Tahun ini, SFX merayakan ulang tahun kelima Pesta Pelindung seminari, St Fransiskus Xaverius. Perayaan ini dibuka dengan Misa yang dipimpin Rektor SFX Pastor Cornelis Seralarat di Gereja Paroki St Yoseph Poka-Rumah Tiga.

“Hati yang Berbelas Kasih sebagai Sumber Utama Hidup Panggilan” menjadi tema perayaan. Tema ini direfleksikan dari spiritualitas St Fransiskus Xaverius, mengingat jasanya sebagai pewarta iman Katolik di Keuskupan Amboina. Motonya yang terkenal Da mihi animas, “Berilah kepadaku jiwa-jiwa”, menjadi semangat dasar pembinaan yang berorientasi pada penyelamatan jiwa-jiwa di keuskupan “seribu pulau” ini.

Pastor Cornelis menegaskan pentingnya cinta kasih pastoral sebagai dasar utama bagi pelayanan orang-orang terpanggil. “Ciri orang terpanggil adalah mampu berbelas kasih,” ujarnya.

[nextpage title=”AMBON MENGENANG XAVERIUS”]

Para Frater di depan Seminari Tinggi St Fransiskus Xaverius Ambon.[Dok. Pribadi]
Para Frater di depan Seminari Tinggi St Fransiskus Xaverius Ambon.
[Dok. Pribadi]
Formasi Akhir
Di akhir pesannya, Pastor Cornelis mengajak para frater agar melihat semangat kasih dan memaafkan sebagai kebutuhan dasar calon imam. Kasih itu berasal dari hati dan akan mendaging bila orang mau terbuka dan memaafkan. “Ketika tidak mampu memaafkan dan mencintai, janganlah menjadi imam,” tegasnya.

SFX merupakan lembaga pendidikan dan pembinaan calon imam tahap akhir yang berlangsung selama dua tahun. Para frater yang melanjutkan studi dan pembinaan di tempat ini adalah mereka yang telah menyelesaikan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) serta pendidikan jenjang strata satu di Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus Pineleng, Sulawesi Utara.

Lembaga formasi ini didirikan pada 3 Desember 2010 oleh Uskup Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC. Gedung SFX diberkati oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Antonio Guido Filipazzi dan diresmikan oleh Gubernur Maluku kala itu, Karel Albert Ralahalu pada 16 Desember 2011.

Fr Sadam Tharob (Ambon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here