“Hope” di Tengah Permasalahan Kota

120
Salah satu Adegan dalam pementasan teater “Hope and Faith”(Antous E.Sugiyanto)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – DI sore yang cerah empat anak ngobrol asik dibawah jembatan di salah satu sudut Kota Lollipop. Sejuknya angin yang mengalir dari tepi sungai mengalihkan perhatian mereka saat seseorang tiba-tiba muncul di belakang mereka. “Semua berbaris!” seru perempuan setengah baya itu. Anak-anak itu pun berbaris dan satu-persatu menyerahkan sejumlah uang kepada perempuan itu. Demikian salah satu adegan dalam pementasan teater “Hope and Faith”, yang dipentaskan Teater Genesius di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, 14-15/1.

Permasalahan perkotaan menjadi tema utama pementasan ini. Persoalan kemiskinan, keterlantaran, premanisme, dan ketidakadilan disajikan dengan porsi yang pas. Venantius Vladimir Ivan yang dipercaya menjadi sutradara tidak meninggalkan ciri khasnya saat menukangi pementasan ini. Perhatiannya sebagai seseorang yang memiliki latar belakang studi hokum menjadikan pentas ini sarat dengan pesan-pesan perjuangan untuk keadilan.

Sebagai sebuat teater yang berkembang dalam lingkup Gereja Katolik, Teater Genesius tidak meninggalkan nilai-nilai ajaran Katolik dalam pementasan ini. Hal ini nampak dari tokoh utama yaitu Hope, seorang anak kecil yang dibuang di bawah kolong jembatan. Belakang setelah Hope beranjak besar ia mendapati bahwa nama aslinya adalah Faith. Dengan “Hope and Faith” (harapan dan kasih) menjadi katekese yang pas. Di akhir kisah menjadi jelas, Ivan menunjukkan bahwa “kasih” akhirnya yang merangkai satu demi satu misteri dalam keseluruhan cerita. Hope, faith, and love (harapan, iman dan kasih) menjadi tiga kesatuan keutamaan kristiani yang ingin diajarkan dalam pementasan ini.

Romo Yakub Janami Barus OFMConv mengungkapkan, Teater Genesis adalah salah satu wadah pengembangan anak muda di Paroki St Lukas, Sunter. Selain  itu, lanjut Romo Kepala Paroki Sunter ini menambahkan, teater Genesius ini juga menjadi salah satu sarana untuk mewartakan kabar gembira. “Orang Muda Katolik adalah harapan masa depan Gereja, untuk itulah kita harus memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan bakat dan talenta yang mereka miliki. Kepala produksi Chandra Setiadi Widodo mengungkapkan, anak muda semakin banyak yang terlibat dalam seni teater, namun demikian ia menyadari bahwa kesuksesan pementasan ini juga berkat dukungan dari berbagai pihak.

Antonius E Sugiyanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here