Pilkada Serentak yang Bermartabat

83
Mgr Ignatius Suharyo-Dok HIDUP
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM-BANGSA kita akan menyelenggarakan hajatan akbar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentah. Jumlah daerah yang akan mengikuti Pilkada ada tujuh provinsi, 18 kota, dan 76 Kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Jauh sebelumnya suhu politik Pilkada DKI Jakarta sudah diramaikan dengan kompanye para calon gubernur dan wakil gubernur. Suhu politik kian memanas dengan berbagai isu yang mengatasnamakan agama.

Dalam rangka menyambut Pilada, Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak seluruh umat untuk mengikuti proses Pilkada ini secara bermartabat. Seruan ini sebenarnya sudah disampaikan dalam Sidang Agung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada November tahun 2016 lalu. Pesan yang sama kembali digarisbawahi oleh Mgr Suharyo dalam Sebuah surat bernomor 052/3.4.0/2017. Ajakan ini tidak lain kepada seluruh umat Katolik agar menggunakan hak sebaga warga masyarakat secara baik dan bermartabat.

Pesan Mgr Suharyo untuk umat Katolik saat mengikuti Pilkada
Pesan Mgr Suharyo untuk umat Katolik saat mengikuti Pilkada

Ada lima poin yang dikeluargakan oleh Mgr Suharyo yaitu, Pertama, untuk tetap tenang dan jernih dalam menyikapi keadaan. Kita mendukung segala upaya pemerintah dalam menjaga keamanan. Kedua, mengingatkan pentingnya arti Pilkada serentak ini dalam kehidupan bermasyarakat, saya menghimbau agar umat Katolik yang mempunyai hak pilih sungguh-sungguh menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani. Ketiga, dalam menentukan pilihannya sangat diharapkan umat Katolik mengedepankan rasa kebangsaan dan kebhinekaan, yang diharapkan memberi makna positif bagi keutukan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila. Keempat, mari kita terus berdoa agar Tuhan selalu menjaga bangsa dan Negara kita ; agar para pemimpinnya terus diberi terang kebijaksanaan, hingga melalui proses ini, kita bersama-sama dapat maju menuju masyarakat yang damai dan sejahtera. Kelima, mohon dijaga sungguh-sungguh agar Gereja/ibadah tidak dijadikan tempat atau sarana untuk berkompanye dalam bentuk apapun.

Diakhir ajakannya, Mgr Suharyo pun berharap agar persatuan dan kesatuan NKRI terus tercipta sehingga para pemimpin pun berani mengedepankan rasa kemanusiaan sebagaimana tertuang dalam Pancasila.

Yusti H.Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here