Filosofi Logo 210 Tahun Gereja KAJ

399
Dok. Panitia 2010 Gereja KAJ
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – TAHUN ini, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan merayakan peringatan 210 Tahun berdirinya Gereja KAJ. Sebagai bentuk ucapan syukur terhadap peristiwa bersejarah itu, menurut laman FB @Keuskupan.Agung.Jakarta akan diadakan tiga perayaan yaitu: Misa Syukur bersama Imam/Biarawan/Biarawati di Gereja Katedral pada Kamis, 11 Mei 2017; Misa Syukur bersama para Pengurus Dewan Paroki Harian di Gereja Kramat pada Kamis, 25 Mei 2017; dan Konferensi Keluarga di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

Sebagai bentuk penanda peringatan ini, panitia juga telah membuat logo yang terdiri dari angka 210; tulisan “Gereja KAJ” dan angka “1807-2017” yang semuanya dibuat berwarna biru dan terdapat logo KAJ yang ditempatkan di dalam lingkaran angka nol. Berdasarkan pesan pendek yang Redaksi terima, Kamis, 6/4, logo tersebut memiliki filosofi tersendiri.

Warna biru yang dipakai dalam logo ini memiliki makna kesejukan dan penuh daya. Dalam tradisi gerejawi, warna tersebut dimanfaatkan untuk menandakan kebijaksanaan Ilahi, yang terus-menerus dihembuskan oleh Roh Kudus (bdk. Yoh 3:8). Roh Kudus, yang adalah Roh Yesus Kristus, itulah yang menghidupkan serta menguatkan semua orang yang percaya dan berserah kepada-Nya. Roh kebijaksanaan Ilahi itu juga yang menyemangati dari dalam para gembala baik yang murah hati, tekun, tidak mudah menyerah, penuh harapan mencari, menghimpun, dan menyatukan domba-domba sepanjang peziarahan 210 tahun Gereja KAJ. Warna Biru juga menjadi tanda kehadiran Bunda Maria yang menyertai, menuntun, dan meneguhkan upaya-upaya Gereja.

Sedangkan, curahan Roh Kebijaksanaan Ilahi-nya disimbolkan dengan angka satu yang dibuat lebih istimewa. Lebih tinggi dibanding unsur lainnya. Sedikit melengkung melingkupi lingkaran angka 0 yang dipenuhi Logo KAJ. Itulah simbol Roh Allah yang selalu menyertai Gereja KAJ. Untuk tulisan ˜Gereja KAJ’ di bagian atas mempertegas identitas. Logo KAJ menjadi simbol Gereja KAJ. Ditempatkan di dalam lingkaran Angka nol yang tidak sepenuhnya dilingkari garis biru. Ada bagian yang terbuka. Ini menandakan Gereja KAJ yang selalu terbuka dipenuhi Roh Allah, inklusif terhadap sesama anggota masyarakat dan seluruh ciptaan.

Angka tahun 1807 (tepatnya pada tanggal 8 Mei) adalah tahun berdirinya Perfektur Apostolik Batavia dengan penetapan oleh Imam Jacobus Nelissen sebagai Perfek Apostolik pertama Batavia. Status Perfektur Apostolik itu dalam perjalanan waktu berkembang menjadi Keuskupan Agung Jakarta pada 1961. Dan, angka tahun 2017 menunjukkan tepat 210 tahun kini usia Gereja KAJ.

Secara keseluruhan, angka 210 dibuat dinamis, bergelombang  tebal dan tipis. Simbol ini ingin menandai perjalanan panjang Gereja KAJ yang penuh dinamika. Berpijak di tengah gelombang pelbagai kompleksitas situasi Ibu Kota Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Di dalam Gereja yang kontekstual inilah, kasih Allah dinyatakan dengan sukacita injili umat Allah dan diwujudkan agar tercipta masyarakat yang makin adil, makin beradab. Sedangkan angka 210, sengaja dibuat membentuk tunas kelapa, melambangkan harapan bahwa Gereja KAJ akan terus bertumbuh menjadi pohon yang semua bagian tubuhnya bermanfaat bagi kehidupan dan dapat memberikan dirinya secara utuh dalam menjaga keseimbangan dan keutuhan ciptaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here