Duta Perdamaian untuk Yenny Wahid

164
Yenny Wahid menerima penghargaan sebagai Duta Perdamaian dari Universitas Atmajaya Jakarta dan Universal Peace Federation. (HIDUP/Antonius E. Sugiyanto)
5/5 - (1 vote)

AKHIR pekan lalu, Unika Atmajaya menjadi tuan tumah penganugerahan duta perdamaian bagi Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid. Atau lebih dekenal dengan nama Yenny Wahid. Anugerah ini diberikan oleh Universal Peace Federation (UPF) Indonesia di akhir seminar keluarga yang diselenggarakan di Auditorium Yustinus Lantai 15, 29/4.

Yenny mendapat pengakuan ini atas dedikasinya menjadi penggerak dalam aneka usaha perdamaian dan dialog baik antaragama maupun antarelemen masyarakat. Pada kesempan ini, Yenny menceritakan bahwa apa yang dia kerjakan dan kembangkan saat ini adalah usaha melanjutkan ide-ide dan cita-cita yang dulu sudah dimulai Gus Dur. “Pada masa Orde Baru, Gus Dur  membela mereka-mereka yang ditindas, termasuk mereka yang berasal dari kelompok mayoritas. Setelah reformasi yang dilemahkan adalah kelompok minoritas, dan Gus Dur membela mereka.”

Gus Dur, lanjut Yenny, membela orang-orang yang dilemahkan, siapapun mereka itu, dari mayoritas maupun minoritas. “Saya mengajak semua yang hadir pada hari ini untuk menjaga semangat yang sama, mereka yang dilemahkan oleh sistem yang tidak adil harus kita bela, ketika ada ketidakadilan sosial, ekonomi dan politik menimpa siapapun harus kita bela.”

Sedangkan Agustinus Prasetyantoko mengungkapkan terima kasih karena Unika Atmajaya menjadi tempat yang dipilih untuk penganugrahan duta perdamaian ini. “Akhir-akhir ini masalah perdamaian menjadi semakin relevan tak hanya di Jakarta, Indonesia dan negara yang lain. Atmajaya sendiri didirikan dengan semangat kebangsaan, meskipun identitas kita Katolik semangat kita sangat jelas sebagai universitas yang berkontribusi untuk bangsa,” ungkap Rektor Unika Atmajaya ini.

Sebelum penganugerahan ini diadakan seminar tentang membangu internasional yang  diselenggarakan Unika Atmajaya dan UPF Indonesia. Seminar ini membahas tema membangun keluarga yang harmonis yang berkontribusi pada pembentukan karakter bangsa. Seminar ini dibawakan Ursula Mclackland yang juga sekretaris UPF Asia Pasifik.

Antonius E. Sugiyanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here