Hari Orang Miskin Sedunia

1191
Paus Fransiskus dalam sebuah kesempatan menyapa para gelandangan dan kaum miskin
[L’Osservatore Romano]
3.6/5 - (5 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Penetapan Hari Orang Miskin Sedunia menjelaskan keberpihakan Gereja secara utuh kepada orang miskin dan yang terkecil.

TAKHTA Suci resmi merilis Hari Orang Miskin Sedunia yang untuk pertama kali jatuh pada 19 November mendatang. Para Paus pendahulu, kata Paus Fransiskus, telah menetapkan hari-hari tertentu sebagai hari peringatan resmi dan telah menjadi tradisi dalam kehidupan masyarakat. “Saya ingin menambahkan yang satu ini, untuk menambah kepenuhan Kabar Injil yang indah, yaitu kasih Yesus yang istimewa bagi orang miskin,” katanya seperti dilansir Radio Vatikan, 13/6.

Paus Fransiskus menjelaskan, Hari Orang Miskin Sedunia merupakan rangkaian penutup Tahun Kerahiman sehingga di seluruh dunia komunitas Kristen bisa menjadi tanda kasih Kristus yang semakin besar untuk yang terkecil dan yang paling membutuhkan.

Ia menyinggung semangat para jemaat perdana yang melayani orang-orang miskin, seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul 2:45, “Lalu, mereka menjual harta benda dan miliknya, kemudian membagi-bagikannya kepada semua orang, sesuai kebutuhannya masing-masing.”

Bapa Suci menambahkan, ada saat-saat ketika orang Kristen tidak memperhatikan seruan ini, dan justru mengambil cara berpikir duniawi. Namun, Roh Kudus tidak gagal untuk memanggil pria dan wanita yang dengan berbagai cara, mengabdikan hidup mereka untuk melayani orang miskin. “Selama dua ribu tahun ini, berapa banyak halaman sejarah yang ditulis oleh orang-orang Kristen yang dengan kesederhanaan dan kerendahan hati, dan dengan amal dermawan dan kreatif, telah melayani saudara dan saudari mereka yang paling miskin”.

Paus menyebut St Fransiskus Assisi, sebagai contoh paling menonjol. Selama berabad-abad keteladanan St Fransiskus Assisi diikuti banyak orang. Ia tak puas memeluk orang kusta dan memberi mereka sedekah, bahkan memilih tinggal bersama mereka.

Pertemuan ini sebagai titik balik pertobatannya: “ketika saya berada dalam dosa-dosa saya, sepertinya ada sesuatu yang terlalu pahit untuk dilihat pada orang kusta, dan Tuhan sendiri yang memimpin saya di antara mereka dan saya menunjukkan belas kasihan kepada mereka. Dan ketika saya meninggalkan mereka, apa yang tampak pahit bagi saya berubah menjadi manisnya pikiran dan tubuh.”

Bapa Suci meminta kepada para Uskup, imam, dan diakon yang oleh panggilan mereka memiliki misi untuk mendukung orang miskin, untuk membantu menjadikan Hari Dunia Kaum Miskin sebagai sebuah tradisi. Itu dilakukan bersama dengan semua orang, asosiasi, gerakan, dan relawan di mana pun yang secara nyata berkontribusi pada evangelisasi di dunia sekarang ini; keberpihakan kepada yang kecil dan terpinggirkan.

“Jika kita ingin membantu mengubah sejarah dan mendorong perkembangan yang nyata, kita perlu mendengar jeritan orang miskin dan berkomitmen untuk mengakhiri marjinalisasi mereka.”

Di pekan yang sama, Kardinal Peter Turkson meluncurkan buku berjudul Corrosione. Paus Fransiskus menulis kata pengantar buku itu. Ia menyoroti korupsi sebagai kanker dan kutukan yang menghancurkan sendi kehidupan ekonomi dan sosial. Beberapa bulan silam, bahkan ia gamblang mengatakan, korupsi telah menyebabkan kaum miskin semakin dipojokkan.

Edward Wirawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here