Esdras Ardi Pramudita : Menjadi Berkat

1427
Esdras Ardi Pramudita
[Dok. Pribadi]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com - SETELAH lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Esdras Ardi Pramudita melanjutkan studi Spesialis Syaraf Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Esdras menjadi dokter spesialis syaraf pada usia 28 tahun. “Usia saya waktu itu masih sangat muda, belum nyaman kalau langsung membuka praktik, maka saya menempuh pendidikan tambahan di Kuala Lumpur, Malaysia selama tiga bulan,” kisah pria kelahiran Yogyakarta, 25 April 1983 ini.

Kembali ke Tanah Air, Esdras didapuk menjadi staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Esdras berujar, menjadi spesialis membutuhkan motivasi dan passion, bukan hanya memikirkan materi saja. Mayoritas pasiennya adalah para lansia. “ Saya seperti mengobati orangtua sendiri. Saya berharap, ketika orang keluar dari klinik saya, membawa senyum, meskipun sedang sakit. Tersenyum kadang bisa melepaskan penderitaan walau sesaat,” tutur Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ini.

Dokter yang sejak 2015 bekerja di RS Panti Waluyo Wonosari dan RS Elizabeth Ganjuran ini, setiap Minggu pertama dan ketiga terlibat membantu mengobati pasien di pos kesehatan (poskes) Gereja St Yohanes Rasul Pringwulung. Di sanalah, ia belajar berbela rasa dengan orang yang berkesusahan. “Saya ingin menjadi berkat bagi orang lain.”

Ivonne Suryanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here