Safari Idul Fitri, Merajut Toleransi

211
Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM makan bersama para tokoh agama.
[HIDUP/Aloisius Johnsis]
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com - Menyambut Idul Fitri, gema toleransi digaungkan para Uskup. Mereka siap membantu pemerintah mewujudkan Indonesia yang berbhinneka tunggal ika.

MUSIK khas Lebaran menyambut kedatangan rombongan tokoh lintas iman di kota Bogor saat memasuki rumah dinas Walikota Bogor Bima Arya Sugianto. Di rumah yang beralamat di Jalan Raya Pajajaran No 42, Babakan, Bogor Tengah ini, Arya beserta keluarga menyambut hangat rombongan Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM, Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor Romo Christoforus Tri Harsono, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Bogor Romo Mikael Endro Susanto, Pastor Paroki Katedral Bogor Romo Dominikus Savio Tukiyo, serta sejumlah tokoh lintas iman lainnya, Minggu, 25/6.

Kunjungan ini, ungkap Sekretaris Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) Arifin Himawan, merupakan bentuk usaha para pemuka agama untuk merajut tenun toleransi di Bogor. “Sebenarnya kerukunan umat beragama di Bogor sudah baik. Predikat kota intoleran hanyalah karena beberapa kasus semata,” ungkapnya.

Rombongan Mgr Paskalis juga mengunjungi kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Kiai Haji Mustofa Abdullah Bin Nuh di Pesantren Al-Ghazaly Kebon Kelapa, Bogor Tengah. Dalam pertemuan itu, semua tokoh agama sepakat menyatakan sikap tegas dalam memerangi organisasi masyarakat radikal. Pemimpin Pesantren Al-Falak Bogor, Ahmad Ubaidillah menegaskan, Indonesia adalah negara yang beragam. Itu adalah anugerah Tuhan. “Nahdlatul Ulama berkomitmen untuk menjaga itu.”

Pada hari yang sama, gema toleransi juga terasa di Keuskupan Agung Semarang (KAS), Keuskupan Amboina, dan Keuskupan Banjarmasin. Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko mengadakan safari silaturahmi Idul Fitri ke berbagai tempat. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Di tempat ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko dan Ketua Umum Pengelola MAJT Noor Achmad menyambut kedatangan rombongan Mgr Rubiyatmoko.

Mgr Rubiyatmoko memberikan salinan Pesan Idul Fitri dari Vatikan dan Pesan Idul Fitri Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang kepada Noor Achmad. Sebaliknya, Achmad memberi salinan khotbah Idul Fitri yang berjudul “Makna Idul Fitri, Watak Dasar Islam, dan Budaya Indonesia” kepada Mgr Rubiyatmoko. Dari Masjid Agung, rombongan bertolak ke kompleks Pemkot dan Rumah Dinas Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Condro Kirono. Setelah itu, rombongan melanjutkan safari Idul Fitri ke komunitas Qaryah Thayyibah di Kalibening, Salatiga. “Para tokoh agama siap membantu pemerintah mewujudkan Indonesia yang berbhinneka,” ujar Mgr Rubiyatmoko.

Pesan yang sama disampaikan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC dalam Open House Idul Fitri di Islamic Centre Ambon. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Maluku Said Assagaf. Mgr Mandagi mengatakan, Idul Fitri merupakan perayaan kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan. Maka bersilaturahmi pada Idul Fitri merupakan bentuk dukungan kepada umat Muslim. “Sebagai manusia lemah, kita perlu saling memaafkan dan mengampuni. Saya kira, hari ini adalah hari pengampunan bagi semua umat,” ungkap Mgr Mandagi.

Uskup Banjarmasin Mgr Petrus Boddeng Timang juga mengadakan safari Idul Fitri. Ia bersilaturahmi dengan Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor dan Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol. Rachmat Mulyana.

Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: Aloisius Johnsis (Bogor)/Fr Joseph Ell (Ambon)/Dionisius Agus Puguh (Banjarmasin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here