Peserta DID Purwokerto Berdialog dengan Para Santri Ponpes An Najah Baturraden

119
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Perhelatan Asian Youth Day (AYD) kian semarak. Peserta Day in the Diocese (DID) di Keuskupan Purwokerto yang berasal dari Jepang dan Thailand akan live in di sana mulai Minggu, 30 Juli hingga Rabu, 2 Agustus 2017. Tamu dari Jepang berjumlah 27 orang; sementara dari Thailand sebanyak 23 orang. Mereka akan ditemani oleh 54 peserta Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Purwokerto di bawah bimbingan Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Purwokerto, Romo Frans Kristiadi.

Pada hari ketiga, para peserta DID Keuskupan Purwokerto dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan berjumpa dengan komunitas penghayat kepercayaan di Bukit Srandil, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Mereka akan berkenalan dan diharapkan bisa berdialog dengan para penghayat kepercayaan yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan buruh. Sementara itu, satu kelompok lainnya mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasiswa An Najah di Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mereka akan berkenalan dan diharapkan bisa saling bertukar pikiran dengan para santri.

Para santri di Ponpes An Najah Baturraden ini merupakan mahasiswa yang sedang menjalani kuliah di berbagai perguruan tinggi di wilayah Purwokerto dan sekitarnya. Selain berkenalan, mereka juga berdialog untuk mengenal kehidupan sehari-hari para santri di sana.

Menurut keterangan salah satu panitia AYD Keuskupan Purwokerto, R. Sutriyono kepada HIDUP, para santri Ponpes An Najah Baturraden tinggal menginap di pondok pesantren. Pada pagi hingga siang hari, tambah Sutriyono, mereka mengikuti kuliah di kampus masing-masing. “Ada yang mengambil kuliah di Universitas Jenderal Soedirman; ada yang kuliah di Institut Agama Islam Negeri; ada yang kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Komputer; ada juga yang kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bangsa. Semua kampus itu berlokasi di Purwokerto,” jelas Sutriyono.

Oleh karena itu, para santri mempunyai rutinitas mengaji pada pagi dan sore hingga malam. Setelah selesai melaksanakan perkuliahan, kegiatan mengaji baru dimulai sore hingga malam hari. Mereka juga mengaji pada pagi hari, ketika melaksanakan sholat Subuh. “Tentu saja, para peserta DID Keuskupan Purwokerto tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan mengaji pada malam atau pagi hari. Namun, mereka diharapkan bisa mendapatkan penjelasan dan gambaran mengenai kehidupan para santri di Ponpes An Najah Baturraden guna memperkaya pengetahuan mereka tentang dunia Islam,” demikian Sutriyono.

R.B.E. Agung Nugroho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here