Delegasi AYD Asal Thailand Kena Macet di Bumiayu

141
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Empat anak muda berpakaian tradisional kain dan baju lurik, nampak menantikan sesuatu di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Welcome to Indonesia Days in Diocese of Purwokerto”. Merekalah tim penjemput delegasi Asian Youth Day (AYD) asal Thailand yang akan mengikuti Day in the Diocese (DID) di Keuskupan Purwokerto. Kegiatan DID ini digelar dalam bentuk live in di Keuskupan Purwokerto dan berlangsung mulai Minggu, 30 Juli hingga Rabu, 2 Agustus 2017.

Delegasi dari Thailand berjumlah 23 orang. Mereka akan mengikuti DID bersama delegasi dari Jepang yang datang melalui Yogyakarta. Dua delegasi ini akan ditemani oleh 54 Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Purwokerto. Mereka dikomandani oleh Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Purwokerto, Romo Frans Kristiadi.

Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya yang ditunggu pun datang. Delegasi AYD asal Thailand tiba pukul 11.35 WIB. Suasana perjumpaan yang akrab langsung tercipta, meski di sana-sini terlihat canggung. Setelah berkoordinasi, mereka segera melanjutkan perjalanan dari Jakarta ke Purwokerto dengan menggunakan bus. Sekitar 10 jam mereka menikmati perjalanan dengan bus dari Jakarta ke Purwokerto. Dalam perjalanan, mereka sempat singgah di Tegal untuk beristirahat dan menikmati santap malam bersama. Lamanya perjalanan disebabkan oleh kemacetan di sekitar Bumiayu. Maklum di lokasi tersebut sedang dibangun proyek jalan layang sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.

Delegasi AYD dari Thailand ini langsung menuju Rumah Retret Maria Immakulata Kaliori, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah. Mereka tiba sekitar tengah malam. Rumah Retret ini terletak satu kompleks dengan Gua Maria Kaliori, salah satu destinasi peziarahan rohani di wilayah Banyumas.

Mereka akan dibagi menjadi 50 kelompok dan tinggal di rumah-rumah keluarga Katolik di Paroki Santo Yosep dan Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto. Diharapkan, kebersamaan dengan keluarga yang mereka singgahi selama program DID akan membawa banyak buah rohani yang dapat dipetik. Melalui perjumpaan langsung ini, mereka seolah dimasukkan ke dalam kawah candradimuka agar mendapatkan bekal pengalaman dalam menapaki kehidupan selanjutnya. Semoga…

R.B.E. Agung Nugroho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here