Live In Peserta AYD di Keuskupan Agung Pontianak

228
2/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM-SEJAK pagi, Gereja Katedral St Yoseph Pontianak telah ramai oleh para peserta Asian Youth Day (AYD) pada Minggu, 30/07. Pada pukul 16.00, diadakan Misa ke-4 yang diselenggarakan secara meriah sebagai seremonial liturgikal untuk membuka Program Days in Diocese (DID) orang muda Katoli se-Asia ini. AYD tahun ke-7 diadakan di Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, 30 Juli-6 Agustus 2017.

Misa pembukaan  ini dibawakan dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan Indonesia ini dipimpin oleh Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus. Sebelagai konselebran Mgr Pius Riana Prapdi selaku Uskup Ketapang sekaligus Ketua Komisi Kepemudaan KWI dan para imam konselebran lainnya. Di Keuskupan Agung Pontianak (KaPal) dijadwalkan DID akan diselenggarakan daritanggal 30 Juli- 1 Agustus 2017.

Keuskupan Agung Pontianak sekitar 160  kontingen dari India dan Myanmar ditambah kontingen lokal dan gabungan dari empat Keuskupan yaitu Keuskupan Sintang, Keuskupan Sanggau, Keuskupan Ketapang, dan KaPal.

Peserta AYD 2017 dari India , Myanmar membaur bersama peserta dari 4 keuskupan live in di Keuskupan Agung Pontianak/Dok. Pribadi

Dalam masa DID ini, para kontingen  tinggal di beberapa paroki yaitu:

  • Paroki St. Yosef Pemangkat 20 peserta (homestay Paroki St. Hieronymus Tanjung Hulu Pontianak).
  • Paroki St. Fransiskus Asisi Singkawang 30 peserta (home stay Paroki Stella Maris Siantan).
  • Paroki St. Theresia Kanak-Kanak Yesus Bandol 20 peserta (homestay Paroki Gembala Baik Seng Hie Pontianak).
  • Paroki St. Yusup Karangan 20 peserta (homestay Paroki St. Sesilia Ayani Pontianak).
  • Paroki St. Yohanes Pemandi Pahauman 30 peserta (homestay Paroki St. Yosef Katedral Pontianak dan Paroki MRPD Pontianak)
  • Paroki Salib Suci Ngabang 28 peserta (homestay Paroki Keluarga Kudus Kota Baru Pontianak).
  • Paroki St. Theresia Rasau Jaya 12 peserta (homestay Paroki St. Agustinus Sei Raya Pontianak).

Ketua Komisi Kepemudaan KaPal Romo ALex Mardalis mengatakan para peserta akan tinggal dan mengalami hidup bersama dengan umat di di paroki-paroki tersebut. Diharapkan dengan keterlibatan ini mereka dapat mengenal lebih dekat dinamikan hidup umat KaPal. “Sehingga pengalaman ini dapat menjadi pencerahan bagi para kontingen khususnya dari negara lain agar bisa bertumbuh dalam iman,” ujar ROmo Alex.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here