Delegasi AYD Thailand dan Jepang Kunjungi SLB Dena Upakara di Wonosobo

523
Anak-anak SLB Dena Upakara Wonosobo mempersembahkan tarian di depan para peserta AYD asal Jepang dan Thailand. [www.komkeppurwokerto.net]
4/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Sukacita penuh haru terasa kental menghiasi suasana di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dena Upakara, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin siang, 31/7. SLB yang dikelola oleh para Suster Cinta Kasih Putri Maria dan Yosef (PMY) ini menerima tamu peserta Asian Youth Day (AYD) asal Thailand dan Jepang, yang sedang mengikuti program Day in the Diocese (DID) di Keuskupan Purwokerto.

SLB Dena Upakara Wonosobo adalah sekolah berasrama yang mendidik anak-anak bisu-tuli khusus perempuan. Sementara itu, anak-anak bisu-tuli laki-laki diasuh oleh para Bruder Karitas (FC) di sekolah yang juga terdapat di Wonosobo.

Ketika rombongan tamu tiba di SLB Dena Upakara, anak-anak pun segera menyambut dengan penuh semangat. Sungguh mengharukan, dengan keterbatasan komunikasi, mereka menunjukkan hospitalitas yang luar biasa. Wajah-wajah berseri merekah dengan balutan kasih tulus dalam keterbatasan.

Kue sagon dan tahu kemul, makanan tradisional daerah itu, menjadi hidangan yang membuat para peserta AYD asal Thailand dan Jepang penasaran. Kue-kue tradisional itu dilengkapi dengan minuman dawet. “Enak,” celetuk seorang peserta asal Thailand dalam bahasa Indonesia sesaat meneguk dawet yang dihidangkan.

Anak-anak SLB Dena Upakara juga mempersembahkan Tari Tidung Harmoni. Anak-anak SD dan SMP menari lincah diiringi musik. Kedua tangan para penari memegang topeng. Beberapa kain warna merah, putih, kuning, ungu, biru, dan hitam menjuntai panjang dengan satu ujung memusat pada penari  yang berada di atas keranjang. Para peserta AYD pun nampak menikmati pertunjukkan anak-anak. Beberapa orang secara spontan mengapresiasi keindahan tarian tersebut.

Usai menikmati persembahan tari-tarian, para peserta AYD lalu diajak melihat proses belajar-mengajar di kelas. Mereka begitu takjub melihat anak-anak yang berjuang keras untuk bisa bicara. Sontak, riuh tepuk tangan dari para peserta AYD yang menyaksikan seorang siswa berhasil bicara. Para peserta AYD juga diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan memperkenalkan diri mereka kepada anak-anak.

Di akhir kunjungan, para peserta AYD membubuhkan tanda tangan mereka pada sebuah kanvas besar. Selain tanda tangan, mereka juga memberikan catatan kecil tentang kesan dan pesan selama mereka bertandang ke SLB Dena Upakara. Beberapa tulisan misalnya, “Thank you so much. Peace be with you!”, “From Japan, terima kasih”, “Terima kasih from Thailand”.

R.B.E. Agung Nugroho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here