Menjadi Imam Taat Injil

752
Litani dalam upacara tahbisan imam Keuskupan Agung Semarang.
[HIDUP/H.Bambang S.]
3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Banyak jalan yang ditawarkan dunia, tetapi hanya satu jalan yang boleh dilalui, yaitu jalan Kristus. Meski berat dan berliku-liku, seorang imam harus melewatinya untuk mewartakan Injil.

USKUP Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko menahbiskan delapan diakon menjadi imam di Kapel Seminari Tinggi St Petrus Kentungan, Yogyakarta, Selasa, 25/7. Upacara tahbisan ini juga dihadiri Uskup Agung Emeritus Jakarta Kardinal Julius Darmaatmadja SJ, Uskup Emeritus Ketapang Mgr Blasius Pujaraharja, dan Uskup Emeritus Purwokerto Mgr Julianus Sunarka SJ.

Mgr Rubiyatmoko mengatakan, delapan neomis ini adalah anugerah terbesar dari Tuhan. Ia mengakui, pengalaman tahbisan ini adalah pengalaman menggembirakan bagi dirinya. Karena selama bertahun-tahun, Mgr Rubiyatmoko terlibat dalam pendampingan para neomis. “Kegembiraan jadi berlebihan ketika yang akan saya tahbiskan pernah saya dampingi sendiri selama beberapa tahun,” kisahnya.

Uskup yang kerap disapa Mgr Rubi ini mengibaratkan tanaman, dirinya ikut memelihara dan setelah tumbuh dan berkembang, lantas memetiknya. Ia pun menceritakan pengalaman bersama setiap neomis. Kepada dua neomis, Mgr Rubi mengatakan, “Imam baru kita Yohanes Wahyu dan Ambrosius Heri, sebelumnya selama empat tahun dikirim studi di Universitas Urbaniana Roma. Ada kesaksian dari Romo Rektor di sana bahwa dalam menempuh studi hasilnya memuaskan, dan layak ditahbiskan jadi imam,” ungkap Mgr Rubi.

Rektor Seminari Tinggi Kentungan Romo Joseph Kristanto Suratman menyebutkan, dari delapan tertahbis, lima di antaranya berasal dari Kevikepan DI Yogyakarta, dua neomis dari Kevikepan Semarang, dan seorang dari Kevikepan Surakarta. “Semoga mereka bisa menjadi imam yang taat kepada Injil,” harap Romo Kristanto.

Delapan diakon yang menerima rahmat tahbisan imam adalah Diakon Emmanuel Graha Lisanta, Diakon Martinus Sutomo, Diakon Markus Januharka, Diakon Ig. Adi Sapto Wibowo, Diakon Laurentius Andika Bhayangkara, Diakon Hieronymus Rony Suryo Nugroho, Diakon Yohanes Wahyu Rusmana, dan Diakon Ambrosius Heri Krismawanto. Mereka mengambil moto tahbisan, “Kecaplah Betapa Sedapnya Tuhan”.

Rahmat tahbisan juga diterima dua diakon dari Keuskupan Padang; Diakon Wolfram Ignatius Nadeak dan Diakon Prian Saut Doni Dongan Malau. Uskup Padang Mgr Martinus Dogma Situmorang OFMCap menahbiskan dua diakon ini di Katedral St Theresia Padang, Rabu, 26/7.

Mgr Situmorang berharap, para imam benar-benar mengikuti teladan Guru Sejati, Yesus Kristus. Pada zaman ini, kata Mgr Situmorang, menjadi pengikut Kristus sangat sulit. Tetapi tak ada jalan lain bagi seorang imam selain mengikuti jalan Kristus. “Semua jalan terbuka untuk para imam, tetapi hanya satu jalan yang boleh dilalui para imam, yaitu jalan Kristus. Meski berat, penuh perjuangan, dan berliku-liku, tetapi imam harus melangkah agar banyak umat memperoleh keselamatan,” ujar Mgr Situmorang.

Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: H. Bambang S. (Yogyakarta)/ Agustinnus Aloy (Padang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here