Tumpeng “Nusantara” di Kota Abadi Roma

761
Dubes Indonesia untuk Italia, Esti Andayani (tengah), bersama para imam asal Indonesia. (Dok. Y. Gunawan).
3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Italia dan KBRI untuk Vatikan bergandengan tangan merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72. Perayaan diadakan di KBRI Italia yang terletak di Via Campania no 53-55 Roma. Panitia berupaya menampakan semangat nasionalisme dan cinta tanah air dengan aneka kegiatan perayaan 17-an. Hal itu tampak dalam dress code upacara batik, menyanyikan lagu-lagu nasional, pemotongan tumpeng nusantara, menikmati sajian menu nusantara, dan lain sebagainya.

Para panitia bahkan sudah menyelenggarakan aneka lomba sejak Minggu (6/8). Acaranya sangat meriah dan dihadiri hampir 200 orang. Para WNI diajak untuk memeriahkan acara 17-an dengan lomba karaoke, lomba catur, lomba tenis meja, lomba gaple, dan lomba scrabble.Sementara anak-anak asyik mengikuti lomba memindahkan bendera, lomba memasukkan pensil dalam botol, lomba mewarnai, lomba membawa kelereng dengan sendok, dsb.

Seusai upacara, Esti Andayani, dubes Indonesia untuk Italia bersama Antonius Agus Sriyono selaku Duta Besar Indonesia untuk Vatikan memotong tumpeng “nusantara” yang sudah disiapkan panitia. Tumpengnya sangat unik dan istimewa. Tumpeng itu dibuat lima tingkat simbol Pancasila, dihiasi bendera merah putih, dilengkapi dengan aneka macam hasil bumi sayur-sayuran, dan buah-buahan khas Indonesia. Tumpeng itu ditaruh di atas meja yang berbentuk kereta.

Menurut Esti, pucuk tumpeng itu simbol harapan kita kepada Tuhan yang Maha Esa, agar bangsa Indonesia tetap rukun, kompak, bersatu dan bekerja sama membangun Indonesia yang berbhineka tunggal ika. “Saya tidak akan memotong pucuk tumpeng simbol harapan itu. Saya akan memotong bagian pinggir tumpeng saja,” papar mantan Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia ini.

wefie KBRI Italia dan KBRI Vatikan (Dok. Romo Y Gunawan)

Esti mengingatkan para WNI akan pesan dari salah satu pendiri bangsa Indonesia yaitu Bung Hatta. “Saya mengutip pesan Bung Hatta: Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi,” pungkas mantan Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri ini.

Potongan tumpeng diserahkan kepada tiga orang, yaitu wakil dari pimpinan, wakil orang muda, dan wakil orang tua (sesepuh). Lalu para hadirin juga dipersilakan untuk menikmati tumpeng nusantara itu.

Romo Y. Gunawan (Vatikan)

Edward Wirawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here