Tak Ada Satu Hal Pun yang Dapat Disombongkan dari Diri Manusia

354
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – Apakah yang patut disombongkan dari seorang manusia? Kehebatannya? Kepintarannya? Kekayaannyanya? Ketampanan/kecantikannya? Ataukah kebaikannya? Tak sadarkah kita, bahwa kita manusia adalah makluk yang tak sempurna?

Coba sejenak kita renungkan!

Setiap manusia diciptakan tidak sempurna, oleh karena itu manusia dapat hidup saling ketergantungan dan saling melengkapi satu sama lain. Itulah rencana Tuhan agar kasih-Nya dapat berkarya di dalam kehidupan manusia. Jika Tuhan menciptakan semua manusia itu sempurna, tak akan ada namanya cinta kasih. Tak ada cinta kasih maka tak ada Tuhan. Artinya jika semua manusia itu sempurna, tentu manusia tidak memerlukan Tuhan di dalam kehidupannya. Karena ketidaksempurnaan itulah maka manusia memerlukan Tuhan, maka disitulah Kasih Allah hadir untuk memenuhi kita.
Mari kita lihat! Tubuh manusia terdiri dari 2 unsur yaitu air dan tanah tetapi kita berasal dari tanah yang tidak akan menjadi hidup jika tak ada Roh Allah yang berhembus ke dalamnya. Tanpa Roh Allah maka kita hanyalah tanah bukan manusia. Sebab jika Allah mengambil Roh-Nya itu, tubuh manusia akan kembali menjadi tanah. Oleh karena Roh Allah kita dihidupkan, diangkat dan ditinggikan. Sebab Allah menciptakan manusia sesuai dengan gambaran dan citra-Nya.

“Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas ke dalam hidungnya; demikialah manusia itu menjadi makluk yang hidup” (Kejadian 2:7)

Cobalah sejenak kita renungkan! bahwa kita hanyalah tanah yang tak akan hidup jika tak ada Roh Allah di dalamnya.

Oleh sebab itu tak ada yang dapat disombongkan dari diri manusia. Kita mungkin boleh berkata kita hebat, pintar, tampan/cantik, baik dan sebagainya. Tetapi ingat! semua itu adalah pemberian Tuhan. Jangan pernah berkata kita hebat. Sebab jika Allah tidak memberikan kehebatan itu kepada kita, maka kita hanyalah manusia yang tak memiliki apa-apa. Jangan juga berkata kita adalah orang yang baik. Sebab jika tak ada Roh Allah yang hidup dan tinggal di dalam diri kita. Kita tak akan dapat menjadi seseorang yang baik.

Di zaman sekarang ini, banyak manusia tak sadar bahkan lupa akan hal itu, manusia dapat menjadi sombong ketika memiliki jabatan ataupun kedudukan. Padahal manusia sudah lupa bahwa segala sesuatu yang kita miliki di dunia adalah pemberian Tuhan. Bahkan Nafas yang kita peroleh setiap hari pun, itu adalah pemberian-Nya. Semua hanyalah barang pinjaman. Ketika kita sudah menyadari hal itu, Maka, Layakkah kita sebagai manusia untuk sombong?

Karena semua yang kita peroleh adalah pemberian Tuhan, maka tak ada satu hal pun yang patut disombongkan dalam diri kita sebagai manusia. Hanya Tuhan saja yang layak dan pantas untuk sombong. Tetapi, Tuhan saja yang maha sempurna tak pernah sombong. Mengapa kita manusia yang tak sempurna ini harus sombong?

Allah bukanlah pribadi yang sombong sebab Allah adalah Kasih dan Kasih adalah Allah. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” (1 Korintus 13).
“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yohanes 4:16). Oleh sebab itu barangsiapa yang memiliki kasih di dalam dirinya, bersyukurlah!! Sebab Allah tinggal di dalam dirimu.

Tetapi manusia bukan saja sombong, bahkan manusia saat ini pun sudah menjadi tinggi hati. Manusia dapat meninggikan diri ketika dihormati, dipuji, ataupun ketika mendapat kedudukan. Disaat itulah manusia tak mau lagi menjadi rendah hati karena merasa dirinya besar. Ketika sudah besar manusia akan merasa diri tak pantas lagi untuk menjadi rendah hati. Inilah letak kesalahan terbesar manusia. Kita sering merasa diri lebih tinggi dari orang lain bahkan kita juga sering merendahkan orang lain.

Padahal kita lupa bahwa kita semua manusia itu sama di mata Tuhan, tak ada yang lebih tiinggi dan tak ada yang lebih rendah karena semua manusia memiliki dosa. Tak ada satu pun manusia di dunia ini yang luput dari dosa.

Coba kita mengingat kisah Yesus pada malam perjamuan kudus yang selalu kita peringati sebagai umat Katolik setiap tahunnya pada perayaan Kamis Putih. Saat itu Yesus telah mengajarkan kepada kita untuk merendahkan diri. Dengan membasuh kaki para muridnya, Ia telah menunjukkan kerendahan hati-Nya kepada kita.Ia mengajarkan pada kita, bahwa seseorang yang ditinggikan harus merendahkan diri bagi orang lain
“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib untuk saling membasuh kakimu.” (Yohanes 13:14)
“Sebab barangsiapa yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri ia akan ditinggikan” (Lukas 14;11)
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20;26-28)

Melihat kutipan ayat diatas pantaskah kita? Coba sejenak kita renungkan! Tuhan saja mau merendahkan diri di hadapan manusia. Mengapa kita sesama manusia harus menjadi sombong dan meninggikan diri dari manusia yang lain?

Jangan pernah sombong sebab dosa kesombonganlah yang akan menjatuhkan kita.
Ketika saya membuat tulisan ini, bukan berarti saya adalah orang hebat yang tak pernah luput dari kesalahan. Tetapi melalui tulisan ini, saya juga belajar untuk menjadi pribadi yang tidak sombong dan rendah hati. Karena saya hanyalah manusia yang tak sempurna. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin!!! (Yakobus Jaka Kristanto Maturbongs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here