Baptis Anak, Tanggung Jawab Siapa?

977
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Romo terkasih, keluarga kami sudah dikaruniai dua anak. Kini keduanya sudah menginjak usia remaja. Sampai saat ini, kami belum memutuskan untuk membaptis mereka secara Katolik. Kami ingin mereka sendiri yang menentukan pilihan sesuai dengan keyakinan mereka. Menurut Romo, apakah tindakan kami termasuk dosa? Bagaimana pandangan Gereja Katolik mengenai hal ini. Mohon saran dan bimbingan Romo. Terima kasih.

Rosa, Jakarta

Ibu Rosa, tindakan membaptis anak adalah suatu tindakan yang paling bertanggung jawab dalam rangka hidup beriman keluarga. Orangtualah yang paling tahu tentang hal-hal yang terbaik bagi anak-anaknya. Jadi hal terpenting yang akan saya sampaikan pada Ibu adalah bahwa pembaptisan itu salah satu tanggung jawab yang tak terpisah dari tujuan pernikahan Anda, karena janji perkawinan menyangkut “Menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang akan dianugerahkan Allah kepada kita.”

Jika saat ini anak sudah berusia remaja, maka sangat lumrah jika Ibu tidak memperpanjang waktu lagi untuk membaptis anak itu. Menanti anak dewasa dan menempatkan tanggung jawab di punggung anak itu adalah suatu tindakan yang tidak terpuji. Anak-anak biasanya mengikuti apa yang baik (dan yang buruk juga) yang diajarkan orangtuanya. Bagaimana mungkin sebagai orangtua, Anda meletakkan tanggung jawab itu kepada anak Anda? Apakah ada kekhawatiran yang berkaitan dengan itu?

Dari tulisan Anda, saya tidak melihat alasan mendasar untuk menunda pembaptisan. Barangkali Anda khawatir akan dianggap memaksakan agama kepada anak Anda. Jika saya membuat suatu analogi/perbandingan, apakah Anda pernah berpikir suatu ketika anak Anda menuntut Anda karena pernah memberikan makan tertentu, sementara Anda menganggap makanan itu adalah yang terbaik? Saya kira kita tidak berharap yang buruk, tetapi kita secara optimis memberikan yang terbaik dan menantikan buahnya.

Berpikirlah positif atas niat-niat baik Anda. Seandainya perkawinan Anda adalah perkawinan campur, Anda pun mempunyai kewajiban melekat untuk membaptiskan semua anak-anak Anda ke dalam Gereja Katolik. Apalagi, jika Anda berdua adalah seorang Katolik. Segala hal yang baik akan dianugerahkan Allah kepada Anda jika Anda percaya kepada-Nya. Membaptiskan anak bukanlah hal yang tidak lazim, karena itu anak Anda sendiri.Tidak akan pernah ada tuntutan dari pihak lain manapun, kecuali Anda sendiri memang tidak yakin akan keputusan Anda mengimani Kristus.

Jika seorang anak dilahirkan di dalam keluarga Katolik, maka ia berhak menerima pendidikan dan baptisan Katolik dan menjadi pengikut Kristus. Maksimum sebelum usia 10 tahun sudah dibaptis dan menerima komuni yang pertama pada usia 10 tahun itu. Dalam praktik yang umum, bahkan usia 9 tahun (kelas empat SD) pun anak-anak dari sekolah Katolik sudah boleh menerima komuni suci setelah ia dibaptis pada usia yang lebih muda sebelumnya.

Banyak orang bermimpi dapat pergi ke gereja bersama seluruh anggota keluarga. Saya yakin, Anda pun merindukannya. Bukankah saat itu perlu disiapkan sekarang ini? Bukankah kegembiraan seorang ibu adalah ketika ia tahu anaknya berada dalam perlindungan dan naungan Tuhan Yesus yang diyakininya? Semoga pertanyaan-pertanyaan itu Anda jawab dengan positif.

Masih dalam suasana Paskah, belajarlah meyakini bahwa bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan untuk Anda. Agama bagi anak-anak bukanlah pilihan, tetapi jalan yang harus ditempuhnya karena Tuhan “menempatkannya” di sebuah keluarga yang beriman Katolik. Kebangkitan Kristus tentu menjadi cara untuk Anda menunjukkan bahwa Anda hanya beriman kepada-Nya dan mencari keselamatan untuk orang-orang tercinta dalam Tuhan yang sama juga.

Ibu Rosa, saya berdoa untuk Anda, agar mendapat kekuatan iman melaksanakan tanggung jawab sebagai orangtua. Hidup bukan hanya dari hal-hal duniawi, tetapi terutama dari iman yang kita terima dari Allah sendiri melalui pengalaman hidup kita. Seorang anak akan berterima kasih karena tahu bahwa ibunya memberikan yang terbaik dari apa yang diyakininya. Percayalah! Selamat Paskah.

Alexander Erwin Santoso MSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here