Bunda Maria Saksi Pertama Kebangkitan Kristus?

2454
3.5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Siapakah saksi pertama dari kebangkitan Kristus, Magdalena atau Bunda Maria? Ada seorang imam yang mengatakan bahwa Bunda Maria adalah saksi pertama dari kebangkitan Kristus. Apa dasar biblis dari pernyataan itu?

B.M. Chandrawati, Malang

Pertama, menurut data biblis saksi pertama kebangkitan ialah Maria Magdalena (Yoh 20: 11-18). Dialah yang melaporkan kepada Simon Petrus tentang fakta kubur kosong. Tetapi bukan kepada Petrus dan murid yang dikasihi itu, Yesus menampakkan diri, melainkan kepada Maria Magdalena. Dia yang juga tetap setia berada di bawah kaki salib Yesus dan membuktikan keteguhan iman melebihi para rasul yang lain. Yesus yang bangkit mengganjar kesetiaan Maria Magdalena dengan memilih dia menjadi orang pertama yang menerima penampakan diri-Nya sesudah bangkit.

Kedua, lepas dari data biblis yang ada, perenungan tentang kedekatan Maria dengan Yesus mendorong kita untuk berpikir bahwa sungguh sudah layak dan sepantasnya, jika Yesus sesudah bangkit, akan menampakkan diri untuk pertama kali kepada Bunda-Nya. Bersama dengan Maria Magdalena, Bunda Maria juga setia mendampingi Yesus sampai di bawah kaki salib. Kesetiaan Maria pasti melampaui kesetiaan Maria Magdalena. Bunda Maria adalah pribadi yang paling setia dan yang percaya kepada Yesus melebihi semua murid-murid.

Pengandaian ini bisa didukung fakta bahwa Bunda Maria tidak termasuk di antara para wanita yang pada pagi-pagi buta pergi ke makam Yesus (bdk. Mrk 16:1; Mat 28:1). Mengapa? Sangat mungkin bahwa hal ini disebabkan karena Bunda Maria sudah pertama-tama berjumpa langsung dengan Yesus. Sungguh masuk akal dan sangat bisa diterima jika Yesus menampakkan diri pertama-tama kepada ibu-Nya. Karena itulah banyak penulis yang mengatakan bahwa Maria adalah pribadi pertama yang menjadi saksi kebangkitan. Tidak ada dasar biblis dari pernyataan ini. Tetapi dengan berdasarkan argumentasi kepantasan, kita bisa berkata bahwa Maria adalah saksi pertama kebangkitan.

Ketiga, pertanyaan yang muncul ialah, mengapa hal ini tidak ditulis dalam Injil? Harus kita akui bahwa banyak penampakan Yesus yang tidak ditulis dalam Injil, tetapi disebutkan di tempat lain. Misal penampakan kepada “lebih dari lima ratus orang sekaligus” (1 Kor 5:6), yang tidak diceritakan sama sekali. Ini merupakan indikasi bahwa ada sejumlah penampakan yang tidak ditulis, meskipun penampakan itu merupakan bagian utuh dari warta kebangkitan Kristus. Mungkin ini termasuk dalam tradisi lisan yang tidak sampai dituangkan secara tertulis.

Keempat, pada abad V muncul tulisan dari Sedulius yang mengatakan, sesudah bangkit, Kristus pertama-tama menampakkan diri kepada ibu-Nya, Bunda Maria. Maria menjadi pintu masuk Kabar Gembira Inkarnasi Sang Sabda, maka Maria juga menjadi pintu untuk menyebarkan Kabar Gembira kebangkitan. Iman akan perjumpaan Bunda Maria dengan Kristus yang bangkit ini diungkapkan dalam tradisi di Filipina dengan nama salubong (Tagalog; Ind: perjumpaan), artinya perjumpaan Bunda Maria dengan Yesus yang bangkit. Sesudah matahari terbit, patung Bunda Maria yang berdukacita dipertemukan dengan patung Yesus yang bangkit. Kedua patung itu diarak bersama untuk mengungkapkan iman bahwa Maria adalah saksi pertama kebangkitan Kristus. Tradisi itu dilanjutkan dengan Misa Paskah pagi.

Kelima, Direktorium Kesalehan Umat dan Liturgi yang diterbitkan Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen, 17 Desember 2001, menyatakan secara eksplisit, “ulah kesalehan Perjumpaan Kristus yang Bangkit dengan Ibu-Nya” dan kemudian menyimpulkan bahwa “Bunda kita adalah orang pertama, yang berpartisipasi penuh dalam misteri kebangkitan Tuhan.” Hal yang sama sudah dikatakan Paus Yohanes Paulus II dalam audiensi pada hari Rabu, 21 Mei 1997.

Petrus Maria Handoko CM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here