KEUSKUPAN BOGOR: “SAATNYA UMAT KATOLIK TERLIBAT DALAM POLITIK”

565
Talkshow “Mencari Kriteria Pemimpin yang dibutuhkan Kota Bogor” pada hari Minggu 29 April 2018 bertempat di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Bogor.
3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Dalam hal pilihan politik, Gereja Katolik selalu berada di tengah dan Netral. Netral berarti tidak berpihak pada calon mana pun; biar umat yang menentukan pilihannya sesuai hati nuraninya. Dalam rangka memberi pemahaman politik kepada umat menjelang pilkada 2018 dan pileg dan pilpres 2019, seksi kerawam dari 3 paroki yaitu Paroki Katedral Bogor, Paroki St. Fransiskus Sukasari, dan Paroki St. Ignatius Semplak mengadakan Talkshow “Mencari Kriteria Pemimpin yang dibutuhkan Kota Bogor” pada hari Minggu 29 April 2018 bertempat di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Bogor. Panitia Pelaksana acara ini diketuai oleh Antonius Lisliyanto dari Paroki Katedral Bogor.

Acara ini dikemas untuk memberi pemahaman politik kepada umat Katolik agar umat Katolik melek politik, tidak alergi politik dan mau terlibat aktif dalam pesta demokrasi baik pilkada 2018 maupun Pileg dan Pilpres tahun 2019. Selama ini banyak umat Katolik yang acuh terhadap politik dan merasa politik itu kotor. Ini saatnya umat perlu hadir dan terlibat dalam politik.

Hadir sebagai narasumber: RD. Paulus Haruna, selaku Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Bogor; Direktur Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Bapak Eusebius Binsasi; Dr. J. Kristiadi (Pengamat Politik CSIS); Dr. Sonny Y. Soeharso (Deputi BPIP Bidang Pengendalian & Evaluasi); Yustinus Prastowo (Direktur Centre of Indonesia Taxation Analysis/CITA); dan A. M. Lilik Agung (Ketua umum Sumber Daya Rasuli/SUDARA). Dari keempat paslon yang mengikuti pilwalkot Bogor 2018, hanya pasangan Bima Arya – Dedie A. Rachim dan Dadang Iskandar – Sugeng Teguh Santoso yang menghadiri sementara pasangan Achmad Ru’yat – Zainul Mutaqin diwakili oleh tim pemenangan Rahmat Imron Hidayah atau Rommy. Sedangkan pasangan Edgar Suratman -Sefwelly Gynanjar tidak menghadiri kegiatan.

1 COMMENT

  1. Saya kurang setuju.bahwa umat khatolik harus melek tentang politik. Apa kepentingan agama terbawa ke ranah politik.

Leave a Reply to Stanis soesanto Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here