Jalan Menuju Kesucian

835
Liturgi Ekaristi Mgr Suharyo bersama keempat Imam tertahbis. [Dok.Hidup.tv]
3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Dalam homili Perayaan Ekaristi penerimaan Sakramen Imamat kepada keempat tertahbis di gereja St Laurensius, Alam Sutera, Selasa, 8/5, Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Mgr Ignatius Suharyo mengutip dari renungan Paus Fransiskus mengenai kesempurnaan kesucian.

Kesempurnaan kesucian yang nyata itu seperti apa? Paus menulis, Kita bertumbuh dalam kesucian yang merupakan panggilan kita semua melalui keseharian. Contohnya, seorang ibu berbelanja dan ia berjumpa dengan seorang tetangga. Ketika ada pembicaraan, lalu mulailah gosip. Membicarakan tentang kejelekan orang lain. Namun ibu itu berbicara dalam hatinya, tidak, saya tidak akan berbicara jelek kepada orang lain. Paus berkata, ini adalah satu langkah maju dalam kesucian.

Selanjutnya, salah satu anaknya ingin berbicara dengan dia mengenai harapan dan mimpi-mimpinya. Meskipun lelah, ia mendengarkan dengan penuh sabar dan kasih. Catatan Paus, ini adalah pengorbanan lain yang mendatangkan kesucian.

Berikutnya ia merasa cemas, tetapi ia teringat dengan kesucian Bunda Maria. Maka ia mengambil rosario. Suatu jalan lagi menuju kesucian. Berikutnya ia pergi ke jalan dan berhenti untuk menyapa orang miskin. Satu langkah lagi menuju kesucian.

Mgr Suharyo menutup homilinya dengan mempersilakan kepada keempat frater diakon yang akan ditahbiskan untuk menuliskan pengalaman berupa jalan kesucian menuju imam baru. “Jalan seperti inilah yang saya yakin, dipilih oleh para Diakon kita nanti sebagai Imam.”

Mgr Suharyo menambahkan, dalam kata-kata orang suci, jalan hidup itu dirumuskan sebagai kesempatan untuk berbuat kasih. Melakukan hal hal sehari-hari yang biasa dengan cara yang luar biasa.

“Semoga Maria Bunda Segala Rahmat yang kita kenangkan pada hari ini juga, menyertai kita dalam langkah-langkah hidup kita. Dengan keyakinan dan harapan itu, kita lanjutkan dengan upacara pentahbisan ini.”


Simak juga: 


Dalam liturgi tahbisan Mgr Suharyo memberikan pengurapan tangan dengan pesan “Jadilah Pelayan Umat yang Baik” kepada keempat imam tertahbis yang telah mengenakan jubah imamat: Pastor Bonifasius Lumintang, Pastor Ambrosius Lolong, Pastor Nemesius Pradipta, dan Pastor Yosef Purboyo Diaz.

 

AB

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here