Penyelidikan Calon dan Janji Setia Empat Frater Diakon

1258
Penyelidikan Calon dan janji setia [Dok.Hidup.tv]
3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Mgr Suharyo, dalam liturgi tahbisan Imamat melakukan Penyelidikan Calon terhadap keempat frater Diakon dengan beberapa pertanyaan (penyelidikan calon dan janji setia):

  1. Bersediakan saudara-saudara melaksanakan tugas seorang Imam dengan cermat, dalam kerjasama yang setia dengan para Uskup, dibawah bimbingan Roh Kudus?
  2. Bersediakan saudara-saudara merayakan misteri Yesus Kristus dalam gereja dengan hormat dan setia, sesuai dengan tradisi gereja, demi kemuliaan Allah dan pengudusan umatnya?
  3. Bersediakah saudara-saudara mewartakan sabda Allah dengan cara yang pantas dan bijaksana dalam memaklumkan Injil dan iman Katolik?
  4. Kristus telah menyerahkan dirinya bagi kita sebagai korban yang tidak bercela kepada BapaNya, maka dari itu bersediakan saudara-saudara dari hari ke hari, makin erat mempersatukan diri dalam Yesus Kristus, Sang Imam Agung, dan bersama Dia menyerahkan diri kepada Allah demi keselamatan umat manusia.

Keempat frater diakon serentak menjawab, “dengan bantuan Allah, kami bersedia.”

Simak juga: https://www.hidupkatolik.com/2018/05/08/20983/livehidup-tv-tahbisan-imamat-kaj/

Kemudian Liturgi Tahbisan dilanjutkan dengan Janji Setia, setelah Penyelidikan Calon usai. Mgr Suharyo menanyakan kepada calon tertahbis, “frater diakon Bonifasius Lumintang, apakah anda mau berjanji untuk selalu menghormati dan mentaati saya dan para pengganti saya?” frater diakon pun menanggapi, “ya, saya berjanji”.

“Semoga Allah yang telah memulai karya baik ini dalam diri anda, berkenan menyelesaikannya pula,” sambung Mgr Suharyo.

Frater diakon Ambrosius Lolong, frater diakon Nemesius Pradipta, dan frater diakon Yosef Purboyo Diaz, turut bergantian mengamini janji setia dihadapan Uskup.

Acara dilanjutkan dengan Litani Orang Kudus, penumpangan tangan dan doa tahbisan oleh Uskup, sebagai lambang pencurahan Roh Kudus yang akan menahbiskan para calon imam menjadi imam. Sedangkan penumpangan tangan oleh para imam menandai penerimaan mereka yang ditahbiskan ke dalam kolegialitas Imam.

Doa tahbisan yang dipanjatkan merupakan doa penahbisan yang memohon agar Tuhan Allah menguduskan dan menahbiskan hamba-hambanya yang lemah ke dalam tugas pelayanan Imam. Umat pun diajak untuk turut mendoakan.

AB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here