Pacar Pencemburu

193
3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Ibu Emiliana, saya punya pacar. Hubungan kami sudah hampir setahun. Beberapa kali saat saya bertemu dengan teman wanita atau pria, ia cemburu. Ia selalu ingin semua waktu saya hanya untuknya, padahal kami satu tempat kerja. Ke mana saya pergi dan apa pun yang saya lakukan wajib memberitahunya, entah WhatsApp atau telepon.

Pacar saya juga selalu ingin tahu percakapan saya dengan teman-teman saya. Jika saya tak memberitahu kepadanya, ia akan memukul atau melukai dirinya sendiri. Kami beberapa kali mengomunikasikan soal ini, tapi sulit sekali untuknya berubah. Ia baik dan sayang saya, tapi jika sikapnya seperti itu terus-menerus, saya jadi “gerah”. Apa yang harus saya lakukan?

Benedicta Aloysia, Ambon

Dalam suatu hubungan yang sehat sebaiknya tidak saling memaksakan kehendak atau memaksakan diri untuk sama dengan pasangan. Dua insan dipasangkan untuk tak saling memaksakan atau menyamakan diri satu dengan yang lain. Tapi untuk saling menyesuaikan diri sehingga menjadi satu pikiran, satu tindakan, dengan tidak saling menekan.

Kunci utama berpacaran adalah saling percaya. Sikap itu perlu diwujudkan dalam bentuk, misal saling berkomunikasi dan membuka diri. Namun jangan melakukan secara berlebihan. Apalagi sampai menuntut pasangan untuk saling percaya.

Apa yang Anda alami, tampaknya belum terwujud adanya rasa saling percaya, sehingga, ada pihak yang menuntut dan dituntut untuk melakukan hal-hal yang terkadang kurang masuk akal dan menjadi kurang wajar. Padahal ada kemungkinan si pasangan tak memberi kabar karena memang sibuk dengan pekerjaannya.

Hal tersebut kalau terjadi terus-menerus maka akan menjadi tekanan dan stres bagi yang menuntut atau yang dituntut. Pada akhirnya akan muncul pikiran “tidak percaya” dengan pasangan. Memang tak dapat dipungkiri bahwa dalam berpacaran, ingin selalu bersama, ingin tahu segalanya tentang pacar, baik yang sedang maupun akan dilakukan, serta ingin dapat selalu berkegiatan secara bersama.

Seperti kasus di atas, sebaiknya saling berkomunikasi dan ajak pasangan untuk melakukan evaluasi atau introspeksi diri terhadap yang dilakukan bersama selama setahun ini. Sebaiknya tidak saling menyalahkan tapi saling membuka diri. Ajak pasangan untuk saling mengemukakan hal-hal baik dan perbaikan ke depan.

Buat perjanjian selama melakukan itu, Anda dan pasangan tidak emosional, tetap tenang, dan menerima apa yang diungkapkan pasangan. Lakukan introspeksi dengan pasangan dalam situasi damai dan gembira. Maka diharapkan untuk bisa saling menerima dan menahan diri dengan tetap tenang, tidak timbul amarah bagi Anda berdua.

Bila komunikasi dan introspeksi dengan pasangan tidak ada titik temu dan kurang bisa saling menerima maka sebaiknya datang kepada pihak ketiga yang menjadi panutan atau dipercaya mampu mengatasi masalah Anda dan pasangan. Selain itu bisa ke psikolog jika dirasa sangat mengganggu dan mempengaruhi sikap, perasaan, atau perilakunya.

Jangan segan untuk bertanya kepada orang yang lebih dewasa. Percayalah bahwa segala masalah pasti ada jalan keluarnya, seperti masalah di atas. Namun perlu kesadaran Anda dan calon pasangan untuk saling memperbaiki dan menerima, saling percaya, dan berkomunikasi. Rasa cemburu tidaklah salah dan perlu ada dalam setiap hubungan. Namun sebaiknya tidak berlebihan.

Emiliana Primastuti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here