Kami Datang untuk Bernyanyi dan Bergembira

877
Canis Choir dalam satu penampilan di Gereja Katedral, Jakarta. [Dok.Oswald/Tim dokumentasi Canis Choir]
3.5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com PRESS RELEASE  KONSER DAN AKSI PANGGILAN  8 -11 JUNI 2018 Jakarta, “CANIS CHOIR “ SEMINARI MENENGAH MERTOYUDAN

Kami datang untuk bernyanyi dan bergembira bersama, itulah yang selalu dikatakan Rektor Seminari Menengah Mertoyudan, Romo TB Gandhi SJ dalam sambutannya selama melakukan Konser dan Aksi Panggilan Canis Choir.

Penampilan pertamanya di Gereja Katedral Jakarta 8 Juni 2018 malam mendapat sambutan hangat dari para pengunjung dan sebagian umat di Jakarta. Selanjutnya kelompok ini melakukan pelayanan tugas koor dalam Misa di beberapa Gereja Katolik di Keuskupan Agung Jakarta, seperti di Santo Thomas Rasul-Bojong Indah, Santo Stefanus-Cilandak, dan Santo Yohanes Penginjil-Blok B.

Dalam tugas ini juga sekaligus melakukan Aksi Panggilan kepada kaum muda untuk memperkenalkan profil Seminari Menengah Mertoyudan yang merupakan salah satu tempat persemaian tertua (104 tahun), pendidikan untuk menjadi Imam di Gereja Katolik di tingkat Seminari Menengah (SMA) di bawah Keuskupan Agung Semarang.

Mengapa harus Canis Choir yang melakukan konser. Ide pertama ini muncul dari gagasan para alumni Seminari yang ingin berbuat sesuatu bagi almamaternya ketika berkumpul pada reuni 100 tahun Seminari ini.

“Kami ingin berbuat sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh seminari itu sendiri,” ujar Kris Daryadi Ketua Pelaksana Konser, alumnus Seminari Mertoyudan angkatan 81. Akhirnya timbul gagasan untuk melakukan konser sekaligus aksi panggilan di Jakarta sekaligus untuk melakukan penggalangan dana untuk pendidikan seminari.

Koor bagi para calon pastor atau imam adalah suatu kegiatan yang biasa dan lumrah karena memang dalam liturgi Katolik, menyanyi lagu gereja adalah suatu kewajiban yang tak terelakkan. Namun dari sebagian alumni melihat, kegiatan olah vocal ini lama-kelamaan kurang mendapat porsi yang utama jika dibandingkan dengan kegiatan Orkestra, meski peralatan musik (piano, biola, dll) sudah tua semua.

Atas dasar itulah salah satu alumni 81 yang sangat concern dengan olah vocal ini, Jay Wijayanto melakukan persiapan selama tujuh bulan. “Saya harus memulainya dari awal lagi,” ujar Jay yang diberikan 51 seminaris oleh Romo Pamong untuk melakukan persiapan Canis Choir.

Jangan menduga 51 anggota choir ini sudah taken for granted, artinya sudah pandai bernyanyi dan paham dengan teknik vocal. Sebagian dari mereka malah ada yang belum membaca not angka dengan sempurna, tambah Jay.

Akhirnya dengan dukungan dari staf Seminari, kelompok Canis Choir bisa percaya diri sebagai choir dengan format Tenor Bass (male choir), bukan Sopran Alto Tenor Bass seperti koor pada umumnya.

Canis Choir dalam satu penampilan di Gereja Katedral, Jakarta.
[Dok.Oswald/Tim dokumentasi Canis Choir]
Selain mendapatkan teknik vocal yang mumpuni, para anggota Canis Choir juga  mendapatkan nilai-nilai formation (nilai-nilai pembentukan karakter untuk kelompok) seperti etika dasar, sikap-sikap positif terhadap orang lain dan membangun kedisiplinan diri dan kesigapan, dan mau bekerjasama dalam tim atau kelompok.

”Kami sangat senang karena kami mendapatkan pengetahuan daasar tentang kehidupan dari kelompok ini, selain pengetahuan yang didapat di dalam asrama,” ujar Valen, salah satu anggota Canis Choir.

Animo umat dan penggemar paduan suara ini ternyata sangat menggembirakan ketika Canis Choir ini tampil pertama di Auditorium Sanatha Dharma, Yogyakarta, 5/6 lalu, tempat duduk dengan kapasitas 1200 orang terisi semua. Sambutan luar biasa ini juga  terjadi di Jakarta dengan terjual habis tiket untuk Konser tanggal 11/6 di Usmar Ismail Concert Hall, Kuningan, Jakarta.

Jalur promosi penjualan tiket melalui media sosial ternyata sangat ampuh dan malah membuat panitia pelaksana kewalahan, broadcast tentang Canis Choir ini viral di berbagai kelompok grup wa (whats app.-red) selama dua pekan terakhir.

Pada puncak acara Konser tanggal 11/6 malam, Canis Choir dibawah asuhan Jay Wijayanto yang merupakan mantan anggota Paduan Suara Vocalista Sonora dan pendiri The Indonesian Children Choir, serta sudah beberapa kali mengikuti lomba koor internasional di Vietnam, Hongkong, dan Spanyol ini akan menyanyikan lagu Gereja tradisional, pop Barat, dan pop Indonesia.

Canis Choir akan melantunkan Ave Verum-nya Mozart, The Long Winding Road-nya Beatles, hingga Jangan Menyerah the Massiv serta masih banyak lagi. Sebagian besar akan dinyanyikan secara acapela (tanpa iringan alat musik) dan ditampilkan dengan konsep pertunjukan yang sesuai dengan trend kekinian.

Konser dari Canis Choir ini direncanakan akan menjadi annual event bagi Seminari Mertoyudan, sehingga dampak positif dari kelompok ini akan terus berlanjut di setiap angkatan di Seminari Menengah Mertoyudan.

 

Tommy Setio (Sie Komunikasi Pelaksana Konser Aksi Panggilan Canis Choir)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here