Tri Tugas Dominikan Awam

909
Para peserta Retret Tahunan Dominikan Awam. [Y. Udi Cahyanto OP]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Mereka tidak saja diajak menjadi saksi pewartaan Kristus, tapi berdiri kokoh pada empat pilar

HIDUPILAH kasih, jadilah rendah hati dan jangan bersedih karena aku lebih berguna saat aku pergi. Demikian pesan St. Dominikus yang dihayati para peserta Retret Dominikan Awam di Hotel Gran Prioritas, Cisarua, Bogor, Jumat, 01/6.

Dalam retret ini semangat kasih dan persaudaraan menjadi refleksi utama para pengikut St Dominikus ini. Sedikitnya 59 Dominikan Awam yang terdiri dari 53 awam, dua suster, dan tiga imam berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Retret tahunan ini dibuka oleh Ketua Panitia, JRM Winarendra dan Presiden Chapter Katarina Siena Stefanus Suriaputra. “Retret tahunan ini bukan ritual tahunan, tetapi lebih sebagai refleksi komunitas sebagai pewartaan Sabda Tuhan,” ungkap Stefanus.

Salah satu kegiatan yang menjadi prioritas dalam retret ini adalah dinamika kelompok. Setiap peserta terlibat dalam diskusi, dialog, serta sharing tentang apa saja yang menjadi kemajuan dan harapan Dominikan Awam.

Dialog dan sharing ini tak lain menyasar pada keterlibatan setiap anggota sebagai pewarta di tempat masing-masing, dimulai dari lingkungan keluarga sampai lingkungan yang lebih luas. Kegiatan ini tidak melulu diskusi tetapi juga doa seperti Laudes dan misa pembukaan yang dipimpin Pastor Mingdry Hanafi Tjipto OP.

Selaku pembimbing retret, Pastor Tjipto menyegarkan kembali para peserta akan visi dan misi Ordo Pewarta. Pastor Tjipto mengatakan, setelah dibaptis setiap orang dipanggil untuk menjadi pewarta dalam tri tugas Yesus sebagai Imam, Nabi, dan Raja.

Selanjutnya, Pastor Tjipto berpesan agar setiap peserta menjalankan visi dan misi sebagai rasul-rasul Yesus Kristus sesuai moto Dominikan : Laudare, Benedicere dan Praedicare; memuji Tuhan, menjadi berkat Tuhan, dan mewartakan Kabar Gembira dalam perjumpaannya dengan Tuhan dan sesama.

Selanjutnya, mengutip refleksi St. Thomas Aquinas, Pastor Tjipto berujar, lebih baik menerangi daripada hanya bersinar. “Untuk itu Dominikan Awam sangat perlu berdiri kokoh pada empat pilar yaitu Doa, Studi, Komunitas Persaudaraan, dan Pelayanan.”

Komunitas Dominikan Awam harusnya tidak disebut awam tetapi bagian dari persaudaraan Ordo Dominikan. Sebagai pewarta, Dominikan dipanggil untuk menjadi saksi-saksi Kerajaan Allah dengan membagikan damai, sukacia, dan kebenaran.

Dalam konteks ini para pewarta harus menjadikan Injil Keluarga di mana keluarga sendiri adalah sarana dan tanda pewartaan – saksi dari persaudaraan.

Materi lain juga disampaikan Pastor Andri Hanafi OFM yang mengawali refleksinya dengan menyajikan refleksi hasil Gallup International Survey. Pastor Hanafi mengatakan, lebih dari 50 ribu responden di 57 negara, jumlah orang yang mengklaim dirinya religius turun dari 77% menjadi 68% antara tahun 2011 dan 2017.

Sementara mereka yang menyatakan diri sebagai ateis meningkat menjadi 13%. Jadi perkiraan jumlah mereka yang agnostik diperkirakan mencapai 19%.

“Rasul Awam dipanggil untuk melakukan pertobatan terus menerus. Sebab pertobatan adalah sebuah karunia dari Roh Kudus di mana orang yang berdosa berusaha merendahkan dirinya dari dalam dan hidupnya diubahkan secara nyata,” demikian Pastor Hanafi.

 

Y. Udi Cahyanto OP (Cisarua)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here