Anggur Lama dan Baru

238
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Am. 9:11-15; Mzm. 85:9,11-12,13-14; Mat. 9:14-17

MURID-murid Yohanes bertanya kepada Yesus tentang murid-murid-Nya. Mungkin mereka agak tersandung dengan murid-murid Yesus yang tidak berpuasa (ay. 1). Puasa yang dimaksud di sini mungkin puasa suka-rela dua kali seminggu seperti disinggung dalam Luk 18:12 dan bukan puasa wajib yang diminta pada Hari Raya Yom Kippur atau Hari Raya Pendamaian (Im 16:34).

Yesus menjelaskan dengan sekaligus menggunakan tiga gambaran: mempelai laki-laki yang sedang berada di tengah sahabat- sahabatnya, baju tua yang ditambal, dan kantong anggur tua yang diisi anggur baru.

Tidak masuk akal bahwa sahabat mempelai laki-laki berpuasa ketika mempelai ada bersama mereka. Pesta pora yang semestinya mereka buat. Tetapi, sekaligus ditunjukkan bahwa Sang Mesias yang datang ini berada dalam tatanan yang berbeda, yang sama sekali baru. Oleh karena itu, orang harus berhati-hati untuk tidak begitu saja mencampurkan tata yang baru dengan tata yang sudah ada.

Menjadi pengikut Kristus sebenarnya juga membawa suatu pembaruan total dalam kehidupan kita. Dalam banyak hal hidup Kristiani tidak selalu kompatibel dengan gaya hidup model lama.

Tentu saja dibutuhkan kejelian dan kejujuran untuk menilai apakah memang anggur lama mesti memberi jalan kepada anggur Kristus yang baru. Tentu saja ini tidak berarti bahwa anggur lama mesti dibuang, karena “anggur yang tua itu baik” (bdk. Luk 5:39).

Lalu? Semoga kita tidak mencampuradukkan semua hal menjadi satu.

 

Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here