Maria Co-Redemptrix

468
1.5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com Pw. Santa Perawan Maria Berdukacita; 1Kor. 15:1-11; atau Ibr. 5:7-9; Mzm 31:2-3a,3b-4,5-6,15-16, 20; Yoh. 19:25-27 atau Luk. 2:33-35

PESTA Santa Perawan Maria Berdukacita mulai populer sekitar tahun 1233, saat tujuh remaja dari wilayah Tuscany, Italia, mendirikan sebuah Ordo Servorum Beatae Mariae Virginis/OSM (Ordo Hamba-hamba Maria). Mereka menempatkan “Dukacita Bunda Maria di kaki Salib”, sebagai devosi utama.

Melalui tarekat OSM itu, devosi “Bunda Maria yang Berdukacita” menyebar ke dunia Katolik. Tahun 1913, Paus Pius X (1835-1914) menetapkan pesta itu dirayakan dalam Kalender Liturgi setiap tanggal 15 September.

Pesta St Perawan Maria Berdukacita itu merupakan penghormatan terhadap kemartiran rohani Bunda Maria, serta kebersamaannya dengan penderitaan Putranya. Melalui ini, Maria menjadi Co-Redemp trix atau “penebus penyerta”. Ini tidak berarti bahwa kita memiliki dua penebus. Satu-satunya Penebus adalah Yesus Kristus (lih. Yoh 14:6).

Gelar Co-redemptrix itu diberikan karena Bunda Maria berperan penting dalam Sejarah Keselamatan, berkat kesediaannya: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38).

Ia menerima ini dengan konsekuensi bahwa ia akan ikut serta dalam semua kehidupan Yesus, mulai saat mengandung Yesus sampai pada salib. Konsekuensi itu telah dikatakan oleh Simeon di Kenisah. “Suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri” (Luk 2:35).

Ketidaktaatan manusia kepada kehendak Allah, “ditebus” melalui ketaatan Maria kepada Rencana Allah. Karena itu, para Bapa Gereja kemudian menyebut Maria sebagai Hawa Baru. St Hieronimus (347-420) mengatakan “Per Evam mors, per Mariam vita”, maut datang melalui Hawa, kehidupan datang melalui Maria.

 

Henricus Witdarmono
M.A. Rel. Stud. Katholieke Universiteit te Leuven, Belgia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here