Badan Amal Kasih Katolik Diluncurkan

1892
[dok.Jo Hanapi]
4.8/5 - (5 votes)

HIDUPKATOLIK.com Hati yang berbela rasa tidak tinggal diam ketika melihat 9,82% atau 25,95 juta orang yang hidup dalam kemiskinan. 

Data yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2018) itu dimunculkan dalam tayangan video peluncuran Badan Amal Kasih Katolik (BAKKAT) di aula atas Katedral, Rabu, 10/10 lalu, yang sebelumnya diawali dengan perayaan ekaristi.

Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo dalam pembukaan misa mengatakan, “kalau awal dari Bakkat dibuka dengan perayaan Ekaristi, ini adalah ungkapan keyakinan iman dan harapan kita, semoga dengan lahirnya Bakkat ini, wajah Allah semakin nyata di tengah-tengah masyarakat kita.”

Sekitar delapan tahun lalu, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menggaungkan semboyan “Semakin beriman, semakin bersaudara, semakin berbela-rasa”. “Apa indikator bahwa beriman, bersaudara, itu sungguh-sungguh hidup?” tanya Mgr Suharyo.

Kalau tidak pernah berpikir mengenai orang lain, maka perlu dipertanyakan. “Kerajaan Allah itu datang kalau kita semakin beriman, kalau iman kita diwujudkan dalam persaudaraan yang benar, dan berbela rasa.” Berangkat dari hal tersebut, BAKKAT mengajak umat, khususnya di KAJ, untuk mengikuti dan mengarus-besarkan dinamika semboyan tersebut.

BAKKAT secara resmi telah diluncurkan usai perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Mgr Suharyo bersama Vikjen KAJ Samuel Pangestu; Sekretaris KAJ, Pastor V. Adi Prasojo, Pr; dan Kepala Paroki Gereja Katedral, Pastor Albertus Hani Rudi Hartoko SJ.

Ketua Komisi Komunikas Sosial KAJ, Pastor Harry Sulistyo yang turut hadir dalam acara ini menuliskan, BAKKAT sebagai lembaga Katolik terbaru, secara resmi diakui oleh Pemerintah berdasarkan Undang-undang.

BAKKAT merupakan lembaga Katolik yang menampung sumbangan-sumbangan umat Katolik yang dapat dipotongkan dari penghasilan, sehingga dapat mengurangi pajak penghasilan pribadi dari perorangan maupun pajak badan.

Sumbangan yang diterima, kemudian disalurkan untuk membantu kebutuhan pelayanan pastoral di bidang Pendidikan, Sosial Kemanusiaan, dan Bencana Alam, termasuk pembangunan saran fisik seperti gereja.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here