Geliat Kabupaten Asmat Bersiap Mengikuti Pesparani 2018

509
Peserta Pesparani Kabupaten Agats berlatih bersama Ignatius Abimanyu dari Jakarta di Gereja Katedral Salib Suci Agats. [dok.pribadi]
3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com Kabupaten Asmat adalah salah satu Kabupaten yang unik, karena letak geografis dan keadaan yang berbeda dari kabupaten lain yang ada di Papua. Mengapa berbeda?

Sebagian besar tanahnya merupakan rawa sehingga tempat tinggal atau rumah yang dibangun menggunakan bahan kayu. Hal ini dikarenakan adanya pasang surut air sehingga bentuk rumah yang berada di Kabupaten Asmat adalah rumah panggung. Kabupaten Asmat juga terkenal akan keunikan dari kebudayaan kerajinan tangan seperti ukiran atau tas anyaman berbahan dasar daun sagu .

Ditambah lagi dengan sumber air yang harus didapatkan dari air hujan. Air hujan mesti ditampung di tempat penampungan, dengan jumlah dan volume tabung yang sangat besar. Air hujan yang ditampung itu digunakan para penduduk Asmat untuk mencuci, mandi, bahkan mungkin untuk minum. Terlebih ketika musim kemarau panjang, sehingga penggunaannya juga sangat dibatasi.

Di Asmat, setiap tahun selalu diadakan Pesta Budaya yang didukung langsung oleh Keuskupan Agats, dengan menggelar pameran ukiran dan berbagai macam hasil kerajinan tangan. Meski demikian, sebagian besar mata pencaharian masyarakat Asmat adalah nelayan.

Asmat Ikut Pesparani
Untuk kali pertamanya Kabupaten Asmat mengikuti Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) di tingkat nasional. Ketua Umum LPK3D Asmat adalah Wakil Bupati Thomas E.Safanpo, beliau adalah putra daerah asal Kabupaten Asmat.  Pengumuman keikut-sertaan itu disampaikan di Gereja Katedral Salib Suci Agats.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here