Pelatihan Penolong Kesehatan Mental

396
Hani Kumala Lukman memberi pelatihan kepada konselor muda. [HIDUP/ Elisabeth Chrisandra J. T .D.]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Angka penderita gangguan jiwa ringan hingga berat semakin meningkat akhir-akhir ini.

HASIL Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2013 menyatakan, penderita kecemasan dan depresi untuk usia 15 tahun ke atas mencapai 14 juta atau 6 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah penderita gangguan berat seperti skizofrenia mencapai sekitar 400 ribu orang.

Depresi yang menempati urutan ketiga dalam Beban Penyakit Global (BPG), merupakan faktor paling besar penyebab bunuh diri. Depresi diprediksi akan menempati peringkat satu dalam BPG pada 2030, mengalahkan penyakit kanker dan HIV.

Fakta mengkhawatirkan itu membuat Mona Sugianto dan Hani Kumala yang berkecimpung dalam dunia psikologi klinis berinisiatif memberikan pelatihan bagi para awam usia muda untuk menjadi konselor, di kantor Ad Familia Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat-Sabtu, 19-20 Oktober.

Pelatihan ini, menurut Mona, bertujuan untuk menyiapkan tenaga penolong bagi penderita kesehatan mental. Para peserta yang terlibat bergelut di bidang yang dekat dengan dunia anak-anak, mulai dari guru Bimbingan dan Konseling (BK) hingga pengasuh di sebuah panti asuhan.

Maria Concytha, guru Bimbingan dan Konseling SMP St Bellarminus ini mengaku mengikuti pelatihan ini untuk mendalami persoalan tersebut. “Aku ikut ini karena dulu ngga ambil mata kuliah konseling, sedangkan aku sekarang kerja jadi guru BK,” tuturnya sambil terkekeh.

 

Elisabeth Chrisandra J. T .D.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here