Teater Antonius (Titans) : Pewartaan di Atas Panggung

511
Anggota Tim Teater Antonius (Titans).
[NN/Dok.Pribadi]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Teater tidak sekadar seni panggung yang dipertontonkan kepada penikmatnya. Teater bisa menjadi sarana untuk mewartakan Kabar Gembira.

Gereja selalu membuka pintu terhadap seni baik seni rupa, seni musik maupun seni panggung. Hal itu tampak dalam ornamen-ornamen yang dimiliki gereja seperti lukisan-lukisan orang kudus, patung-patung dan berbagai simbol. Selain itu syair-syair lagu yang berlimpah dimiliki Gereja karya musisi-musisi terbaik terutama lagu-lagu Gregorian.

Tak hanya itu, Gereja juga memberi tempat pada seni peran untuk menjadi salah satu sarana pewartaan. Lewat seni ini pun, umat dapat berjumpa dengan Allah. Umat dapat melibatkan seluruh inderanya dalam perjumpaan dengan Allah.

Orang Muda Katolik Paroki Santo Antonius Bidaracina membentuk Kelompok Teater Antonius (Titans). Titans menjadi sarana bagi mereka untuk mengekspresikan diri di atas panggung. Dengan teater ini, mereka ingin mengangkat berbagai kekayaan Gereja sebagai bahan refleksi bersama.

Materi Iman
Dalam setiap pementasan, Titans berusaha meramu materi dari Kitab Suci atau kehidupan iman harian. Septian Gerardus Sianipar menjelaskan, setiap materi sedapat mungkin dibawakan dengan sederhana dalam seni panggung. “Cerita-cerita yang diangkat sangat sederhana dan relevan dengan kondisi saat ini. Selain itu Titans juga melakonkan pristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus melalui tablo begitu juga drama kelahiran Yesus saat Natal tiba,” kata sutradara beberapa pementasan Titans.

Seni teater sangat menonjol dalam melibatkan panggung, dekorasi, ornamen pada layar, teknik pencahayaan, musik hingga tata rias. Di dalam Gereja Katolik sendiri seni mendapat sambutan yang hangat termasuk teater. Yang paling menonjol adalah pementasan Aktus Natal atau Aktus Paskah dan Tablo.

Bermula dari pertemuan OMK dua paroki di Duren Sawit pada Pementasan Tablo 2016 lalu. Tablo tersebut memantik semangat OMK St Antonius untuk membuat kelompok teater di paroki mereka. Ketua OMK Paroki St Antonius Bidaracina dan Pengurus Teater Titans, Maria Fransiska Dua Kimang mengungkapkan kehadiran teater di Antonius tidak terlepas dari hubungan yang baik dengan OMK St Anna Duren Sawit. “Titans adalah buah relasi lintas paroki tersebut yang saat ini tinggal dirasakan melalui pementasan demi pementasan. Kami bahkan terus melanjutkan hubungan tersebut. Terbukti bahwa sutradara dalam beberapa pementasan kami berasal dari Paroki Duren Sawit,” kata dia.

Siska, begitu akrab disapa menambahkan Gereja Antonius Bidaracina sendiri sebenarnya sudah memiliki benih-benih teater. Pementasan drama, teater dan karya seni lainnya tentu saja pernah dilakukan di Antonius hanya saja belum memiliki wadah khusus bagi OMK yang berbakat teater. Dibentuknya Titans adalah jawaban atas kerinduan seni teater di paroki ini.

Bina Karakter
Kehadiran Titans di Paroki Antonius memiliki dinamika tersendiri. Awalnya belum terlalu mendapat sambutan yang baik dari kalangan umat. Anggota yang mendaftar juga belum terlalu banyak. Titans kemudian mengalami sambutan yang hangat saat pementasan pertama dalam tablo Paskah. Siska menerangkan tablo tersebut mendapat pujian dari umat. Sehabis drama tersebut anak-anak muda begitu euforia dan berbondong-bondong mendaftarkan diri.

Hingga saat ini anggota Titans yang terdaftar sejumlah 80 orang. Dengan anggota yang terus bertambah, kelompok teater ini terus melakukan latihan secara profesional mulai dari olah vokal, akting, tari, nyanyi dan bermusik. Siska menuturkan, selain itu diberi juga materi-materi latihan dasar teater, pembuatan naskah dan perencanaan pembuatan event. “Kami juga melakukan casting bagi anggota terutama sebelum pementasan sebuah drama. Ini adalah upaya agar nantinya tokoh dalam drama tersebut benar-benar diperankan oleh pemain yang memiki karakter yang sama sesuai dengan isi naskah,” ujarnya.

Lebih lanjut Siska mengatakan, Titans melakukan latihan rutin sekali seminggu setiap hari Minggu pada pukul 11.00. Hari-hari tertentu sebelum pementasan, biasanya mendapat latihan yang ekstra yakni dua sampai tiga kali seminggu. Hingga saat ini, Titans telah melakukan berbagai pementasan yakni tablo Kisah sengsara Yesus 2017, Drama Musikal Kisah Sengsara Yesus 2018, Pementasan Waras, Sunter Santo Lukas 2018, St. Anthony 764 The Musical 2018.

Angelina Nona Marici Padeng mengungkapkan, melalui Titans anggotanya diajak tidak hanya mengasah kemampuan di bidang seni tetapi juga membentuk karakter yang mandiri, disiplin, percaya diri, semakin cinta pada Gereja dan bangsa. Selain itu, imbuhnya, keterlibatan anggota Titans menunjukkan wajah kaum muda yang peka dengan kehidupan menggereja kini. “Ini juga salah satu tolok ukur bahwa kaum muda tidak apatis terhadap kehidupan beragama.”

Melalui teater, OMK ingin menyampaikan pesan-pesan moral, nilai-nilai kehidupan, hak asasi manusia, dan kepedulian terhadap lingkungan. Siska melanjutkan, dengan menyampaikan pesan-pesan ini, maka mereka terlibat dalam membawa Kabar Gembira.

Dalam hal ini, teater akhirnya menjadi cara Tuhan untuk menjadikan OMK mampu membawa pesan iman kepada sesama. “Inilah cara Tuhan menjadikan kami pembawa Cinta-Nya.”

Pewartaan Iman
Teater merupakan salah satu sarana ekspresi manusia di atas panggung. Teater memiliki materi yang disampaikan melalui lakon dari tokoh-tokoh di dalamnya. Pesan-pesan yang disampaikan bermacam-macam terutama mengenai realitas kehidupan manusia. Siska mengungkapkan, kehadiran Titans ingin mengambil bagian dalam menyampaikan pesan-pesan kepada umat. “Sebagai karya OMK maka yang dipentaskan berisi nilai-nilai Injili. Titans adalah salah satu sarana pewartaan.”

Seni memang mampu menyampaikan pesan yang melampaui seni itu sendiri. Hal yang sama juga menjadi misi sebuah pertunjukan teater. Siska mejelaskan, teater yang dibawakan Titans ingin menyampaikan pesan dengan cara yang khas. Pesan yang dimaksud di sini adalah buah-buah iman yang dapat menjadi santapan seluruh umat. “Sebagai bagian dari komunitas Gereja ini adalah sarana pewartaan. Kami bisa mengangkat kisah-kisah inspiratif dari Injil hingga kenyataan hidup menggereja kini,” bebernya.

Menurut Siska, kehadiran Titans ini tidak hanya wadah untuk menuangkan ekspresi. Ini juga bukan merupakan komunitas pelarian atau wadah yang sekadar melepas penat. Kelompok teater ini adalah salah satu wadah untuk menumbuhkan iman terutama bagi OMK sebagai tunas muda Gereja Katolik.

Namun dalam pewartaannya, Titans tetap saja harus memulainya dari diri sendiri. Ketika kekayaan iman telah mereka hidupi maka penampilan teater akhirnya menjadi saat untuk membagikan kekayaan iman yang telah mereka miliki. “Pewartaan dalam bentuk teater ini terjadi, setelah setiap pemain menggarami diri terlebih dahulu. Teater ini cara kami menggarami diri dan orang lain yang menonton” pungkasnya.

Willy Matrona

HIDUP NO.46 2018, 18 November 2018

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here