CINTA SEBAGAI SYARAT PELAYANAN

93
Paus Fransiskus mendengarkan pengakuan seorang ibu usai Audiensi Umum di Lapangan St Petrus Vatikan
[catholicnewsagency.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.comMenantikan Paskah, Paus Fransiskus mengajak seluruh umat Kristen melakukan cinta, amal dan pelayanan dalam hidup. Sama seperti Yesus yang rela menjadi hamba demi manusia.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa cinta adalah syarat utama dalam pelayanan. Cinta tidak sekedar mengucapkan kata-kata yang baik tetapi cinta itu tumbuh dari tindakan nyata seperti melayani orang lain. Pernyataan ini disampaikan Bapa Suci dalam Audiensi Umum di Lapangan Santo Petrus Vatikan, Sabtu, 12/03.

Bapa Suci mengangkat contoh pelayanan Yesus kepada para murid ketika membasuh kaki mereka. Yesus yang adalah Guru mereka bersedia menjadi hamba dengan membasuh kaki para murid. Tindakan ini mau mengatakan, bahwa menjadi pemimpin dan guru harus bersedia mengambil sikap hamba. “Dengan membasuh kaki para rasul, Yesus ingin mengungkapkan, Allah bertindak dan memberi contoh sesuai perintah baru-Nya, mengasihi satu sama lain seperti mengasihi diri sendiri,” kata Paus.

Panggilan Kristiani
Bapa Suci melanjutkan, tindakan Yesus membasuh kaki murid-Nya menjadi tanda dimana Ia menunjukan kerendahan hati-Nya. Mana mungkin seorang Guru dan Pemimpin rela tunduk dan membasuh para murid. Tetapi satu hal yang dipelajari dari tindakan Yesus adalah, Putera Allah yang Mahasempurna, Mahamurni dan Mahakudus, tidak hanya menjadi seorang manusia, melainkan juga mengambil peranan sebagai seorang hamba.

Dengan demikian Ia dapat membersihkan dan menyegarkan manusia kembali. “Ia mengambil posisi paling rendah, sampai titik kematian sebagai penjahat agar dengan demikian kita dapat menjadi pewaris-pewaris Kerajaan Surga,” kataPaus seperti dilansir Catholic News Agency 12/03.

Tindakan Yesus ini mengajarkan membuka membuka diri kepada orang lain dan melayani mereka. Dalam konteks ini kata Kitab Suci, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” adalah jawaban bagaimana manusia meneladani tindakan Yesus. Karena hanya dengan cinta, manusia bisa menerima diri apa adanya dan orang lain.

Cinta, katanya, adalah syarat utama seorang menjadi Orang Kristen. Sebagai syarat maka cinta adalah kewajiban utama seorang Kristen. Seseorang hanya bisa disebut Kristen bila dalam hatinya terpancar cinta kepada diri sendiri, sesama dan Tuhan. Cinta tidak saja mengatakan sesuatu, tetapi cinta lahir dari tindakan. Cinta lahir dari hati dan menggerakan hati untuk seseorang mengambil sikap. Pelayanan harus dilandasi semangat kerendahan hati dan dalam kekuatan doa, seperti Yesus sendiri bersabda, “Jangan biarkan tangan kiri Anda tahu apa yang tangan kanan Anda lakukan.”

Cinta, Amal dan Tindakan
Bapa Suci mengatakan, ketika orang mampu membuka diri dan terbuka kepada orang lain disitulah Roh Kudus berkarya. Dengan Roh Kudus, cinta itu sempurna karena tidak sekedar mengandalkan materi dan tampilan fisik semata tetapi seseorang diterima dengan segala kelemahan dan kekuatannya. “Yesus juga mengundang kita untuk mengakui kegagalan kita dan saling mendoakan agar kita tahu bagaimana memaafkan dengan hati,” katanya.

Cinta, amal dan pelayanan adalah syarat utama menjadi orang Kristen. Tanpa tiga hal ini, hakekat orang Kristen menjadi kering dan tak bermakna. Ketika manusia lupa diri untuk memikirkan orang lain, ia telah membangun tembok kuat dalam dirinya. “Oleh karena itu, saudarasaudaraku, Marilah kita murah hati seperti Bapa yang adalah murah hati,” katanya.

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here