TANPA KEADILAN TAK ADA PERDAMAIAN

93
Paus Fransiskus bersama Mgr Marcelo Sánchez Sorondo menandatangani deklarasi KTT.
[vaticanradio.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.comPaus minta hakim dan jaksa bekerja menciptakan keadilan. Berantas perdagangan manusia, perbudakan,dan kejahatan terorganisir.

PAUS Fransiskus menyerukan kepada semua pihak untuk menentang perdagangan manusia, perbudakan modern, dan semua bentuk kejahatan terorganisir. Seruan ini disampaikan dalam KTT para Hakim mengenai Perdagangan Manusia dan Kejahatan Terorganisasi (Human Trafficking and Organized Crime) di Vatikan, Jumat-Sabtu, 3-4/6. KTT yang diikuti para hakim dan jaksa dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Meksiko dan Italia ini dihadiri Mgr Marcelo Sánchez Sorondo, Rektor Akademi Ilmu Sosial Vatikan, dan Komisioner Tinggi PBB untuk Perdagangan Manusia dan Kejahatan Seksual Anak, Corinne Dettmeijer-Vermeulen.

Bapa Suci mengharapkan hakim dan jaksa memenuhi panggilan dan misi penting mereka menciptakan keadilan. Tanpa keadilan tak ada ketertiban apalagi perdamaian sosial. Paus mengingatkan para hakim dalam melaksanakan keadilan tidaklah sekadar menjatuhkan hukuman, tapi hukuman itu harus mampu mendidik mereka yang bersalah agar mereka bisa kembali ke masyarakat.

Bagi Bapa Suci, ketidakpedulian terhadap perdamaian menyebabkan dosa struktural dan luka sosial. Hakim dan jaksa harus melepaskan kepentingan pribadi demi kesejahteraan umum (bonum commune). “Inilah keutamaan panggilan seorang abdi negara,” ujar Paus seperti dilansir CNA 5/6.

Paus menyerukan agar sistem kerja paksa, perbudakan modern, perdagangan manusia dan organ tubuhnya harus dihentikan. “Kita harus bergerak timbal balik, merangkul masyarakat dari golongan atas ke bawah, dari pinggiran ke pusat, dari masyarakat kecil ke pemerintah pusat,” ujarnya.

Kunci Keadilan
Paus sadar, idealisme membutuhkan perjuangan. Masih ada abdi negara, hakim dan jaksa tidak jujur, mengabaikan korban, mengutamakan kepentingan pribadi. Seperti disiarkan Radio Vatikan, 5/6, Bapa Suci menyampaikan harapannya kepada para hakim dan jaksa dengan menyitir Sabda Bahagia dari Injil Matius: “Berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, mereka yang menderita demi keadilan. Berbahagialah yang menciptakan perdamaian, dan berbahagialah mereka yang menolong saudara-saudari kita yang sangat membutuhkan dan berkekurangan. Mereka, khusus saya tujukan kepada para hakim, akan memperoleh pahala yang besar sebagai pewaris dunia dan memiliki Kerajaan Allah.”

Yusti H. Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here