BELARASA BAGI TUNASUSILA

134
Paus Fransiskus bertemu seorang mantan wanita tunasusila asal Nigeria
[L’Osservatoreromano.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.comDalam kerangka Tahun Suci Kerahiman Allah, Paus Fransiskus mengunjungi komunitas wanita mantan tunasusila di Roma.

PAUS Fransiskus mengharapkan agar umat Katolik terus membuka diri bagi semua orang, entah yang saat ini jauh maupun yang berusaha dekat dengan Allah. Dasar refleksinya, Allah adalah kasih. Kemurahan hati Allah terus terpancar kepada semua orang dan harus benar-benar terbuka dan berbelarasa dengan siapapun. “Tidak ada manusia yang sempurna. Maka, tak seorangpun berhak menolak orang lain,” ungkap Bapa Suci. Pernyataan ini disampaikan Bapa Suci usai mengunjungi komunitas wanita mantan tunasusila di Roma, Italia, Jumat, 12/8.

Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bapa Suci pada Tahun Suci Kerahiman Allah. Paus bertemu 20 wanita mantan tunasusila. Mereka pernah mengalami siksaan fisik dan psikis, terpisah dari keluarga, serta diperlakukan tak adil. Melalui Komunitas Paus Yohanes XXIII, wanita-wanita tersebut bisa dilayani dan diterima di tengah masyarakat, seperti dilansir CNA (12/8),

Para wanita tersebut berasal dari Albania, Italia, Rumania, Ukraina, Nigeria, dan Tunisia. Usia mereka sekitar 30-an tahun. Kunjungan Paus tersebut menjadi kritik Gereja terhadap perdagangan manusia yang disebutnya sebagai “kejahatan kemanusiaan”. Menurut Bapa Suci, perdagangan manusia seperti duri dalam daging yang menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. “Dalam perdagangan, semua hak hidup dan kebebasan manusia dirampas demi uang,” tegas Bapa Suci.

Paus Fransiskus sangat gencar menyuarakan belas kasih pada Tahun Suci Kerahiman Allah. Paus berharap, tindakan belas kasih ini kiranya membuat semakin banyak orang terbuka dan menerima Kristus yang hadir dalam orang kecil, lemah, dan tak berdaya.

Yusti H.Wuarmanuk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here