Mendiang Yohanes Subagyo dimata Sang Kakak (Mgr Ignatius Suharyo)

1546
Mgr Suharyo menerima para pelayat adiknya. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – DUKA merundung Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo. Adik kandungnya yang bernama Yohanes Subagyo tutup usia di Rumah Sakit St Carolus, Jakarta, pada Kamis, 8/12, sekitar pukul delapan pagi. Menurut Mgr Suharyo, Yohanes Subagyo sudah menderita sakit cukup lama. Sekitar 10 tahun lalu, Subagyo pernah terkena serangan stroke dan membaik setelah dirawat. Namun, sakitnya mulai berat sekitar tiga tahun lalu setelah menderita gagal ginjal. Untuk pengobatannya, Yohanes Subagyo yang tinggal di kompleks BPPT Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini sering melakukan cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta.

“Saking seringnya cuci darah di RSUD Tarakan, dia sudah kenal baik dengan dokter-dokter di rumah sakit tersebut. Namun jika kondisi sakit berat atau kritis, biasanya dia lebih memilih di rawat di RS Carolus Jakarta karena sudah merasa di rumahnya sendiri. Sudah dua kali masa kritis di RS Carolus, setelah dirawat, sembuh. Namun pada Kamis kemarin yang merupakan masa kritis ketiga, Allah Bapa telah menjemputnya,” ujar Mgr Suharyo ketika ditemui Redaksi HIDUPKATOLIK.com di Rumah Duka St Carolus Jakarta, Jumat siang, 9/12.

Selama hidup, Mgr Suharyo terkenang akan kegigihan Yohanes Subagyo yang sempat kos di Yogyakarta sewaktu menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD). “Untuk menambah uang sakunya, ia menjual koran. Padahal waktu itu dia masih kecil, masih sekolah di SD. Usaha itu selesai, setelah ia melanjutkan pendidikannya di Seminari Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Selain gigih, adik saya dari sejak kecil juga sering sakit. Kakinya juga pernah terjepit di jeruji besi sepeda,” ungkap Mgr Suharyo lirih.

Mgr Suharyo ditemani Sr Christina Sri Murni FMM (adik Mgr Suharyo) menerima pelayat. (HIDUP/A. Nendro Saputro)
Mgr Suharyo ditemani Sr Christina Sri Murni FMM (adik Mgr Suharyo) menerima pelayat. (HIDUP/A. Nendro Saputro)

Sampai siang ini, jenazah Yohanes Subagyo yang tutup usia pada umur 63 tahun ini masih disemayamkan di Rumah Duka St Carolus Jakarta. Direncanakan akan diadakan Misa Requiem yang kedua pada pukul 19.00 WIB. Seusai Misa Requiem, jenazah akan dibawa ke Yogyakarta untuk dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar Mgr Suharyo di Sedayu, Yogyakarta, pada Sabtu, 10/12.

Mendiang Yohanes Subagyo. (Ist)
Mendiang Yohanes Subagyo. (Ist)

Dalam wawancaranya dengan Redaksi HIDUPKATOLIK.com, Mgr Suharyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada RS Carolus Jakarta baik kepada para dokter, perawat dan segenap staf yang telah memberikan pelayanan terbaik bukan hanya obat tetapi juga perhatian. Juga kepada para suster-suster Carolus Borromeus (CB) yang telah merawat adiknya dan menerima keluarga Yohanes Subagyo di Rumah Komunitas CB Salemba ketika menunggui proses perawatan Subagyo di rumah sakit selama beberapa bulan.

“Juga kepada para dokter di RSUD Tarakan yang telah merawat adik saya. Kepada teman-teman, sahabat-sahabat adik saya, juga kepada keluarga dan keluarga besar. Detik-detik sebelum meninggal, adik saya juga tidak pesan apa-apa kepada keluarganya. Ini saya tafsirkan bahwa dia yakin, siapapun telah memberikan yang terbaik kepadanya dan dia tidak usah minta apa-apa lagi. Juga kepada Paroki Cikarang yang rutin menyelenggarakan aksi donor darah, sehingga ketika adik saya membutuhkan pasokan darah mereka bisa cepat membantu. Tentunya juga kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu-satu. Kepada semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan banyak terima kasih,” pungkas Mgr Suharyo.

A. Nendro Saputro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here