Uskup Baru Sintang: Kado Ulang Tahun Yang Mulia dan Berat

313
Mgr Samuel dalam sebuah Ekaristi bersama Mgr Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta (Dok. Maskendari)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – HANDPHONE Pater Samuel Oton Sidin OFM Cap dihujani ratusan pesan singkat dan panggilan telepon. Berita pengangkatannya menjadi Uskup Sintang telah menjadi viral di lini media sosial Katolik. Praktis banyak pihak memberi ucapan selamat kepadanya. Mgr Samuel, hari ini, 21/12 resmi diumumkan sebagai gembala baru Keuskupan Sintang. “Sekitar pukul 12 siang waktu Vatikan atau sore menjelang Maghrib waktu Indonesia, Tahta Suci mengumumkan perihal pengangkatan ini,” ungkap Mgr Samuel.

Sebelum ditunjuk resmi menjadi uskup, Mgr Samuel dipanggil oleh Mgr Antonio Guido Filipazzi, nuncius apostolik Vatikan untuk Indonesia dua hari silam. “Nuncio, saya sudah tua,” ujarnya dalam percakapan dengan Mgr Filipazzi. Namun Mgr Filipazzi menjawab, “Ada banyak juga yang tua,” ujar Mgr Samuel meniru Mgr Filipazzi. Mgr Samuel baru saja merayakan ulang tahun ke 62 pada 12 Desember 2016.

Jauh sebelum ini, nama Mgr Samuel sudah muncul dalam desas-desus soal siapa yang menjadi Uskup Sintang. “Iya, sering disebut, namun saya pikir wajar-wajar saja, setiap romo bisa saja menjadi calon uskup.” Mgr Samuel melanjutkan “Dengan segala kerendahan hati, saya menerima penunjukan tahta suci yang mulia dan berat ini.”

Kini setelah ditunjuk, Mgr Samuel akan bertemu tiga figur penting. Pertama, ia akan bertemu Mgr Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak sekaligus Administrator Apostolik Keuskupan Sintang. Pertemuan ini akan membahas perihal rencana tahbisan. Kedua, ia akan bertemu provinsial Kapusin berkaitan dengan pergantian posisi Mgr Samuel sebagai pastor paroki St Fransiskus Asisi Tebet Jakarta. Di Paroki Tebet, katanya, ada banyak hal yang harus ia selesaikan, sampai ada penunjukan pastor kepala yang baru.  “Dan tentu saya juga mesti menghadap Mgr Ignatius Suharyo berkaitan dengan rencana kepergian saya.”

Terkait motto Tahbisan, Mgr Samuel belum tahu akan memilih apa. Ia juga belum memilih tiga uskup pentahbis. “Saya akan bicarakan dengan Mgr Agus. Saya harus belajar banyak, ngga tahu apa-apa tentang hal itu,” katanya sembari tertawa.

Sintang bukanlah sesuatu yang baru bagi Mgr Samuel. Saat menjadi provinsial Ordo Kapusin Pontianak  dalam kurun 1997-2003 dan 2009-2012, ia kerap bolak-balik mengunjungi wilayah Keuskupan Sintang termasuk Benua Martinus dan Lanjak yang terletak di Kapuas Hulu.

Secara geografis, kata Mgr Samuel, Keuskupan Sintang memiliki tantangan yang unik karena wilayahnya luas dan umat tersebar di setiap pelosok. “Ditilik dari tanggung jawab penggembalaan itu tidak gampang karena tersebarnya umat,” jelas biarawan yang menerima kaul kekal pada 18 Juli 1982 silam.

Alumnus Universitas Antonianum Roma ini berharap umat akan bersamanya senantiasa dalam misi penggembalaan di Sintang. “Misi penggembalaannya adalah umat bisa dengan sungguh-sungguh menghayati iman Katolik dalam segala laku hidupnya.”
Edward Wirawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here