Dialog Vatikan dan Inggris

264
Pangeran Charles saat bertemu dengan Paus Fransiskus.
[franciscanmedia.org]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com - Paus Fransiskus bertemu Pangeran Charles dan tokoh agama Inggris. Banyak soal dibicarakan, tiga yang dominan: lingkungan hidup, migran, dan dialog lintas agama.

SELAMA dua hari berturut-turut, Paus Fransiskus mendapat tamu spesial dari Inggris. Pertama, Paus bertemu dengan pewaris takhta Inggris, Pangeran Charles dan istrinya Camilla di aula Paulus VI Vatikan, Selasa, 4/4. Pertemuan itu terjadi pada hari keempat dari rangkaian tur Italia Pangeran Charles ke kota Vicenza di Italia utara untuk memperingati Perang Dunia Pertama. Di kota Florence yang dilanda gempa beberapa waktu silam, Pangeran Charles mengunjungi Caritas yang menjalankan proyek untuk imigran, jompo, dan janda.

Selama pertemuan, mereka berbicara tentang sejumlah topik kepentingan bersama. Mereka juga bertukar hadiah. Paus Fransiskus memberi ranting zaitun yang terbuat dari perunggu. Ia juga memberikan salinan tiga dokumen utamanya: Laudato Sì’, Evangelii Gaudium, dan Amoris Laetitia. Sebagai balasan, Pangeran Charles memberikan sekeranjang makanan dari kediaman bangsawan di Highgrove, untuk dibagi di antara orang miskin dan tunawisma. Siaran pers kedutaan besar Inggris untuk Takhta Suci yang dilansir Radio Vatikan (4/4) mengatakan, pertemuan pribadi selama setengah jam itu bersifat santai. Ini adalah kunjungan keempat Pangeran Charles ke Vatikan dan pertama di era Paus Fransiskus. “Mengingat keprihatinan mereka yang sama pada lingkungan, kemungkinan bahwa perlindungan planet menjadi topik utama dalam percakapan,” demikian siaran pers itu.

Sehari sebelum pertemuan itu, Pangeran Charles menerima penghargaan di Florence. Pada momen itu, Pangeran Charles berbicara tentang saling ketergantungan manusia dengan alam, serta menyoroti kontribusi Inggris dan Italia untuk perdamaian global. Pangeran Charles juga mengutarakan dialog antaragama.

Sehari setelah perjumpaan itu, Paus Fransiskus menerima Kardinal Vincent Nichols dan dua tokoh Muslim dari Inggris: Muhammad Shahid Raza dan Syed Ali Raza Rizvi. Mereka menyoroti hubungan antaragama yang mengakar di antara komunitas agama yang berbeda di Inggris saat ini.

Selama tiga dekade terakhir, Kardinal Nichols dan pemimpin Katolik lainnya mengembangkan ikatan yang kuat dengan masyarakat Muslim di Inggris. Hal itu terwujud dalam solidaritas akar rumput yang dengan sukarela menyumbang makanan kepada bank makanan bersama bagi yang membutuhkan. Solidaritas ini semakin tampak nyata dalam menyambut keluarga pengungsi asal Timur Tengah dan Afrika akibat perang.

Dalam doa bersama lintas agama sebagai reaksi serangan bom di gedung parlemen akhir Maret, Kardinal Nichols membacakan pesan belasungkawa dari Paus Fransiskus kepada keluarga yang berduka. Paus juga menyatakan solidaritas dengan seluruh masyarakat Inggris. Sementara dalam audiensi umum pekan lalu, Paus Fransiskus mengajak untuk mengenangkan kembali keteladanan Paus Yohanes Paulus II yang pada 2 April genap 12 tahun meninggal dunia.

Edward Wirawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here