Pangkalpinang: Lebih Banyak Ikan Daripada Umatnya

366
Mgr Hilarius Moa Nurak SVD sedang melakukan turne untuk mengunjungi umatnya yang tersebar di pulau-pulau di Provinsi Kepulauan Riau dan Bangka-Belitung [Dok.HIDUP].
3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Rabu, 28 Juni 2017, Mgr Adrianus Sunarko OFM secara resmi ditunjuk Paus Fransiskus menjadi Uskup Pangkalpinang. Ia akan menggembalakan umat di keuskupan yang wilayahnya meliputi dua provinsi, Bangka-Belitung (Babel) dan Kepulauan Riau (Kepri). Mgr Sunarko melanjutkan suksesi penggembalaan Mgr Hilarius Moa Nurak SVD yang mangkat pada 29 April 2016 lalu.

Suatu kali, mendiang Uskup Pangkalpinang, Mgr Hilarius pernah berkelakar. Ia mengatakan bahwa jumlah ikan di teritori keuskupannya lebih banyak daripada jumlah umatnya. Kelakar itu cukup beralasan karena teritori dua provinsi di Keuskupan Pangkalpinang merupakan wilayah kepulauan, yang kebanyakan daerahnya berupa laut dengan ribuan pulau-pulau kecil.

Keuskupan Pangkalpinang merupakan sufragan dari Keuskupan Agung Metropolit Palembang. Bersama dengan Keuskupan Agung Palembang dan Keuskupan Tanjungkarang, Keuskupan Pangkalpinang menjadi Provinsi Gerejani Palembang. Provinsi Gerejani Palembang ini membentuk Regio Sumatera bersama Provinsi Gerejani Medan, yang terdiri dari Keuskupan Agung Medan, Keuskupan Sibolga, dan Keuskupan Padang.

Berdasarkan data tahun 2014, Keuskupan Pangkalpinang terdiri dari 14 paroki. Jumlah umatnya sekitar 49,1 ribu jiwa atau sekitar 2,1 persen dari total populasi penduduk di wilayah yang membentar dari Bangka-Belitung hingga Kepulauan Natuna di Laut Cina Selatan. Umat yang tersebar di wilayah seluas 30.442 kilometer persegi itu dilayani oleh 49 imam diosesan dan 12 imam religius. Selain dilayani oleh 61 imam, juga tercatat ada 18 bruder dan 70 suster yang merasul di Keuskupan Pangkalpinang.

Jika dibandingkan dengan data tahun 1950, setahun sebelum pendirian Vikariat Apostolik Pangkalpinang, jumlah umat di keuskupan itu hanya 2.150 orang. Jumlah tersebut hanya setengah persen dari total populasi penduduk di sana. Kala itu, mereka dilayani oleh seorang imam diosesan dan 17 imam religius. Reksa pastoral tersebut dibantu oleh 16 bruder dan 25 suster.

R.B.E. Agung Nugroho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here