35 Ribu Orang Hadiri Tahbisan Mgr Rolly Untu MSC Menjadi Uskup Manado

163
Proses perarakan menjelang perayaan tahbisan Mgr Rolly Untu MSC. (HIDUP/A. Nendro)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – HARI, Sabtu, 8/7, merupakan hari yang membahagiakan dan bersejarah bagi Keuskupan Manado. Waktu itu, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC ditahbiskan oleh Duta Besar Vatikan Mgr Antonio Guido Filipazzi menjadi Uskup Keuskupan Manado yang baru menggantikan Mgr Joseph Suwatan MSC yang telah menggembalakan wilayah Kawanua dan sekitarnya itu selama 27 tahun di Stadion Maesa Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Karena bersejarahnya acara tersebut, banyak umat Keuskupan Manado yang dekat dengan Stadion Maesa Tondano tidak menyia-nyiakan perayaan itu dan datang ikut berkumpul di Stadion Maesa Tondano. Kurang lebih 35.000 orang dari tiga provinsi yakni dari Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo, dan Sulawesi Tengah (Sulteng) hadir dalam acara tersebut.

Tampak hadir pula beberapa pejabat daerah seperti Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, para pemimpin daerah Sulut, Bupati Minahasa Jantje W. Sajow dan Wakil Bupati Minahasa, Walikota Bitung, Forkopimda Minahasa, perwakilan para tokoh agama, tokoh masyarakat, tamu undangan lainnya.

Para hadirin sudah mulai berkumpul sejak pagi. Sekitar pukul 12.00 WITA suasana di luar Stadion Maesa sudah ramai dengan umat yang antri memasuki stadion yang dijaga dengan pengaman ketat dari petugas keamanan gabungan Panitia Tahbisan dan dari Kepolisian dan TNI. Kira-kira pukul 14.00 WITA hadirin yang ingin menyaksikan upacara tahbisan hari itu sudah memenuhi stadion yang terletak di dataran tinggi Minahasa, Tondano ini untuk bersiap mengikuti tahbisan pada pukul 15.00 WITA.

Keuskupan Manado menjadi Prefektur Apostolik Celebes pemekaran dari Vikariat Apostolik Batavia pada 19 November 1919. Pada 1 Februari 1934, kemudian mengalami peningkatan status menjadi Vikariat Apostolik Celebes. Pada 13 April 1937 mengalami pemekaran dengan pendirian Prefektur Apostolik Makassar dan namanya diganti menjadi Vikariat Apostolik Manado dan pada 3 Januari 1961 statusnya ditingkatkan menjadi Keuskupan Manado.

Menurut data dari sumber Keuskupan Manado dan dari www.gcatholic.org, pada tahun 2014 Keuskupan Manado memiliki 61 Paroki, Dua Koasi Paroki dan sembilan Kevikepan antara lain: Kevikepan Manado, Tonsea, Tombulu, Tomohon, Tondano, Kevikepan Stella Maris (meliputi Minahasa Selatan, Bolang Mongondow, dan Gorontalo), Kevikepan Luwuk Banggai, Kevikepan Palu, dan Kevikepan Nusa Utara.

Dilihat dari umat yang dilayani, Keuskupan Manado memiliki total umat 244.055 umat dan dilayani oleh 138 imam dengan perincian ada 47 imam tarekat dan 91 imam diosesan. Para imam ini melayani wilayah Keuskupan Manado yang luasnya kurang lebih mencapai 90 ribu kilometer persegi.

Untuk melayani perayaan tahbisan yang meriah hari itu, panitia melibatkan 212 imam untuk membagi komuni, 100 petugas kor dari Univoiced Choir-Manado Chatolic Choir-PSM De La Sale, dan 90 orang pemain musik kolintang. Di akhir acara, hadirin yang datang juga disuguhi penampilan tarian khas Minahasa yang ditarikan oleh 500 orang penari selendang biru anggota dari Wanita Katolik Republik Indonesia cabang Keuskupan Manado.

A. Nendro Saputro

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here