Sukacita dalam Keberagaman Srawung Anak Bangsa

210
Para Tokoh dan Kaum Muda Lintasagama menyanyikan lagu "Damai dalam Cinta" karya Yunan Helmi dalam Srawung Anak Bangsa. (Dok. HAK-KAS)
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Selamat sore Yogyakarta…., salam damai sejahtera untuk kita! Selamat datang di Plaza Ngasem, Yogyakarta! Bukan Aku, tapi Indonesia!” Seru Nindya dan Anselmo yang menjadi pembawa acara Srawung Anak Bangsa, Minggu, 23/7.

Acara yang digelar Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan-Keuskupan Agung Semarang (HAK-KAS), bekerjasama dengan Komisi HAK Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Forum Jogja Damai, Srikandi Lintas Iman (Srili), Orang Muda Katolik (OMK) Yogyakarta, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, dan dari berbagai komunitas lintas agama ini dihadiri sekitar seribuan orang mulai dari anak-anak, remaja, orang muda, dewasa dan orang tua, baik yang setia dari awal hingga akhir maupun yang datang dan pergi. Makin malam, acara yang dimulai pukul 17.00 WIB itu, makin diikuti banyak pengunjung. Bahkan saat sedang check-sound pun, para pengunjung berdatangan. Bahkan tampak hadir pula para turis yang menyaksikan hiburan budaya gratis tersebut.

Sukacita Srawung Lintas Agama
Tak hanya gratis, para hadirin bahkan mendapat hidangan berupa nasi kucing, makanan kecil dan minuman. Itulah sekilas gambaran sukacita acara Srawung Anak Bangsa yang dikoordinasi oleh Yunan Helmi, seorang Pemuda Muslim yang cukup dikenal bersifat lemah lembut dan rendah hati.

Hanya dalam persiapan sekitar satu bulan, Yunan Helmi dan panitia yang adalah kaum muda lintas agama itu berhasil mempersembahkan Srawung Anak Bangsa dari Jogja untuk Indonesia dan dunia. Ekspresi rohani, budaya dan agama dipancarkan dalam suka cita Srawung Anak Bangsa dengan warna keberagaman.

Peristiwa Srawung Anak Bangsa menjadi sukacita srawung lintas agama tak hanya di antara para tokoh lintas agama yang hadir seperti Bib Muhammad Chirzin (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Ketua FKUB Yogyakarta perwakilan, Tokoh Islam), Pendeta Indrianto (Koordinator Yakoma Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Yogyakarta, Tokoh Kristen), Romo Aloys Budi Purnomo (Ketua Kom HAK-KAS, Tokoh Katolik), Pak Bagus Kusuma dan I Nyoman Santiwan (Tokoh Pemuda Hindu), Pak Toto Tejamano (Ketua Pemuda Budha Yogyakarta, dan Pak Cucu  Rohyana (Tokoh Konghucu), dan Ki Demang (Tokoh Sunda Wiwitan) juga warga masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Sukacita Kaum Muda Lintas Agama
Srawung Anak Bangsa juga menjadi sukacita kaum muda lintas agama tak hanya dari sisi kepanitiaan melainkan juga partisipasi penampilan. Praktis semua menampilkan kaum muda lintas agama. Para penampil sendiri terhitung sedikinya melibatkan sekitar 300-an orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya Nusantara seperti Jogja Voice United, Tari Sufi, Rockstar Ideology, Rizca Ayu, Tari Jawa,  Tari Dayak, Tari Papua, Tari Manggara, Paduan Suara Papua, Nada Bicara, Musik Akustik PMHD Banguntapan, Siter Seruling Kecapi, Allsize Vocal Group, dan Dybow.

Dalam sambutannya, Yunan Helmi menegaskan, “Alhamdulillah wa syukurilah. Peristiwa ini sungguh peristiwa kaum muda lintas agama yang berjiwa cerdas dan ikhlas. Semua bersemangat dan bergembira mempersiapkan acara ini sebagai peristiwa kebangsaan dan kerukunan. Terima kasih kepada para guru kerukunan, terutama Romo Budi dan Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan yang menggagas dan mempercayakan peristiwa ini kepada kami kaum muda lintas agama.”

Helmi juga berterima kasih kepada kedua orangtuanya yang mendidik menjadi orang yang terbuka kepada sesama. Khususnya, kata Helmi terbata saat berterima kasih kepada ayahnya yang memperkenalkan dunia musik melalui lagu Imagine John Lenon yang mengubah hidupnya.

Tak kurang, dalam sambutannya, Romo Budi pun menghaturkan rasa syukur dan terima kasih kepada panitia, pengisi dan para tokoh agama dan kepercayaan yang terlibat secara luar biasa. “Yogyakarta sungguh istimewa! Saya sangat terharu menyaksikan kerja rekan-rekan panitia dalam koordinasi Yunan Helmi yang menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil alamin!” kata Romo Budi disambut tepuk tangan meriah para hadirin.

Para penonton dan peserta Srawung Anak Bangsa di Plaza Ngasem Yogyakarta. (Dok. HAK-KAS)

Doorprize Pancasila
Ada adegan menarik saat Anselmo memberi kesempatan kepada tiga penonton untuk naik panggung saat membagi door-prize. Yang maju adalah tiga anak yakni, Afi (Kelas 2 SMP), Litle Joe (Kelas tiga SD), dan Wanda (Kelas 1 SD).

Kepada mereka Anselmo memberikan pertanyaan tentang Pancasila. Ia mengetes ketiga anak tersebut dengan pertanyaan, “Sebutkan Sila Pancasila!” Luar biasa, ketiga anak itu semuanya hafal dan menyerukan kelima sila Pancasila dengan benar dan penuh semangat! Acara ditutup dengan doa bersama lintas agama untuk kerukunan bangsa yang damai sejahtera dan bermartabat wujud peradaban kasih bangsa.

(ANS)
Laporan: Romo Budi Purnomo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here