Seorang Uskup Jepang Ikut DID di Purwokerto

449
Uskup Sapporo, Jepang, Mgr Bernard Taiji Katsuya
5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Delegasi Asian Youth Day (AYD) asal Jepang begitu istimewa. Rombongan Orang Muda Katolik (OMK) Jepang ini didampingi oleh seorang Uskup Sapporo, Jepang, Mgr Bernard Taiji Katsuya. Sang Uskup pun berbaur mengikuti program Day in the Diocese (DID) di Keuskupan Purwokerto, yang berlangsung mulai Minggu, 30 Juli hingga Rabu, 2 Agustus 2017.

Mgr Bernard Katsuya adalah Uskup berdarah Jepang yang lahir di Muroran-Hokkaido, Jepang, pada 2 Desember 1955. Ia menjadi imam Keuskupan Sapporo dan menerima tahbisan imamat pada 29 April 1986. Paus Fransiskus menunjuknya menjadi Uskup Sapporo pada 22 Juni 2013. Mgr Bernard Katsuya menjadi jawaban atas sede vacante (takhta lowong) Keuskupan Sapporo selama hampir empat tahun. Ia melanjutkan reksa penggembalaan Uskup Sapporo sebelumnya, Mgr Tarcisio Isao Kikuchi SVD, yang telah pensiun pada 17 November 2009, yang kala itu sudah berusia lebih dari 79 tahun.

Selang empat bulan pasca penunjukannya sebagai Uskup Sapporo, Mgr Bernard Katsuya menerima tahbisan episkopal pada 14 Oktober 2013. Uskup pentahbis utamanya adalah Mgr Peter Takeo Okada, Uskup Agung Tokyo, Jepang. Mgr Peter Okada didampingi oleh dua Uskup pentahbis pendamping, yaitu Uskup Emeritus Sapporo, Mgr Peter Toshio Jinushi dan Uskup Niigata, Jepang, Mgr Tarcisio Isao Kikuchi SVD.

Berdasarkan data yang dirilis tahun 2015, di Keuskupan Sapporo, Mgr Bernard Katsuya menggembalakan 16.919 umat Katolik atau 0,3 persen dari total populasi di teritori keuskupannya yang mencapai 5.441.621 jiwa. Dalam reksa penggembalaannya, ia dibantu oleh 20 imam diosesan dan 38 imam religius yang tersebar di 61 paroki. Selain itu, tercatat 62 bruder dan 277 suster yang ikut membantu melayani umat Sapporo.

Keuskupan Sapporo adalah salah satu sufragan dari Keuskupan Agung Metropolitan Tokyo. Luas wilayahnya sekitar 83.500 kilometer persegi. Cikal bakal keuskupan ini dimulai dengan pendirian Prefektur Apostolik Sapporo pada 12 Februari 1915, yang merupakan pemekaran dari Keuskupan Hakodate. Keuskupan Hakodate sudah berganti nama menjadi Keuskupan Sendai sejak 9 Maret 1936.

Status Prefektur Apostolik Sapporo lalu ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Sapporo pada 30 Maret 1929. Akhirnya, Takhta Suci menjadikannya Keuskupan Sapporo pada 11 Desember 1952. Dalam sejarahnya, Vikariat Apostolik Sapporo pernah dimekarkan dengan pendirian sebuah teritori gerejani berstatus Missio “Sui Iuris” Karafuto. Namun, sejak 10 April 2002, nama “Karafuto” telah diganti menjadi Yuzhno Sakhalinsk, dengan status Prefektur Apostolik. Penggantian nama ini disebabkan oleh letak Prefektur Apostolik Yuzhno Sakhalinsk, yang berada di wilayah yurisdiksi Federasi Rusia. Kini, Prefektur Apostolik Yuzhno Sakhalinsk sedang mengalami kekosongan gembala; dan untuk sementara ini, Bapa Suci menunjuk Mgr Cyryl Klimowicz, Uskup San Giuseppe a Irkutsk, Rusia, sebagai Administrator Apostolik Yuzhno Sakhalinsk.

R.B.E. Agung Nugroho

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here