Renungan Rabu, 9 Agustus 2017 : Dialog Keselamatan

210
[www.sundayeducation.com]
Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XVIII; Bil 13:1-2a,25-14:1 dst; Mzm 106; Mat15:21-28

JAWABAN Yesus kepada perempuan Kanaan, yang memohon kesembuhan bagi anaknya, memperlihatkan jejak permusuhan antara bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa kafir. Namun, Yesus tidak membuat keselamatan menjadi sempit dan beku. Ia mau berdialog dan memberi tanggapan, melalui perumpamaan yang berbuah pencerahan. Kerajaan Allah bukan soal hukum dan aturan yang mematikan, melainkan relasi dan anugerah yang menghidupkan.

Penderitaan yang hebat telah menempa perempuan Kanaan itu, menjadi pribadi yang rendah hati, kuat menghadapi penolakan, dan tidak mudah menyerah. Ia memiliki kecerdasan spiritual melalui ungkapan yang meluluhkan hati Yesus. Ia mau menerima diri sebagai anjing, yang memakan remah-remah roti, yang jatuh dari meja tuannya. Iman si ibu dan perjumpaan dengan Yesus melahirkan anugerah kehidupan bagi anaknya, yaitu dibebaskan dari kerasukan setan.

Yesus adalah roti keselamatan abadi bagi semua bangsa. Ia penyelenggara yang menyiapkan hidangan lebih daripada yang mampu diminta oleh manusia. Kasih-Nya yang amat personal, sekaligus bersifat universal, meruntuhkan tembok-tembok pemisah dan benteng-benteng perlindungan palsu buatan manusia. Kasih Yesus adalah perekat, yang menyatukan dan memulihkan dari luka-luka akibat permusuhan.

Monica Maria Meifung

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here