Khawatir Adik Tak Bisa Kuliah

233
1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Pengasuh yang baik, keluarga saya sedang mengalami masalah yang cukup serius. Ayah saya pernah bekerja di salah satu pabrik di Jawa Barat. Ketika ayah masih bekerja, kebutuhan keluarga kami selalu terpenuhi. Namun semenjak ayah berhenti bekerja, keluarga kami mulai merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tahun ini, adik saya akan masuk perguruan tinggi. Melihat kondisi ekonomi keluarga kami saat ini, saya khawatir adik saya tidak akan bisa kuliah. Kekhawatiran tersebut semakin bertambah setelah melihat sikap ayah yang tidak berusaha untuk bekerja lagi dan memperjuangkan nasib adik saya. Sementara ibu, seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki pendapatan.

Untuk membantu ekonomi keluarga, saya bekerja. Namun karena hanya lulusan SMA, gaji saya tidak cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga apalagi jika harus membiayai kuliah adik. Mohon pencerahan dan masukan. Terima kasih.

Paula, Tangerang

Apa kabar Paula, salam kenal. Persoalan ekonomi adalah persoalan yang dapat menjadi beban psikologis tersendiri. Solusinya pun akan kompleks karena hal ini menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup yang mendasar. Pada beberapa kasus, persoalan ekonomi juga bisa menjadi pemicu munculnya masalah lain.

Namun, niat baik yang disertai kemauan untuk berusaha akan membuat segalanya tertangani dengan baik juga. Sayang, Paula tidak menjelaskan jumlah saudara dalam keluarga dan berapa usia ayah saat ini. Terkait dengan persoalan tersebut, tentu tidak mudah untuk menghadapinya, terlebih menyangkut keberlangsungan studi adik. Bagaimana kita menyiasati hal itu? Beberapa hal berikut ini mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan.

Pertama, bicarakanlah masalah ini secara terbuka di dalam keluarga, tentu dengan cara yang santun. Selanjutnya, cobalah kalkulasikan secara objektif kebutuhan keluarga sehari-hari termasuk jika adik harus menempuh studi lanjut. Tentu dengan kemungkinan mengurangi beberapa kebutuhan yang selama ini merupakan kebutuhan sekunder. Memangkas kebutuhan yang tidak perlu untuk dipenuhi, akan memberikan kelonggaran dari sisi finansial.

Kedua, jika kalkulasi finansial masih memungkinkan bagi adik untuk melanjutkan studi, maka pertimbangan program studi yang akan dipilih perlu dilakukan. Program diploma bisa menjadi salah satu alternatif studi agar bisa cepat lulus dan bisa segera bekerja. Pilihan ini tentu tidak mudah diambil oleh adik Anda, karena bisa mengecewakannya. Namun dengan memberikan pemahaman tentang kondisi keluarga, saya yakin adik Anda dapat memahami keadaan.

Ketiga, alternatif lain adalah mencari kemungkinan beasiswa sosial. Berkaitan dengan alternatif ini Anda bisa berdiskusi dengan pihak Gereja setempat atau pastor paroki. Beasiswa sosial ini biasanya disediakan untuk mereka yang mengalami kesulitan finansial. Bicara secara terbuka dengan pihak Gereja ini bisa menjadi salah satu alternatif solusi.

Keempat, jika memang memungkinkan, bekerja part timer sambil kuliah juga bisa dipertimbangkan. Tidak sedikit orang melakukannya seiring sejalan dengan studi mereka. Dua manfaat yang bisa diperoleh, selain menambah pengalaman praktis juga dapat melatih kompetensi personal.

Kelima, hendaknya semua anggota keluarga tetap saling mendukung dan mencari jalan keluar bersama. Tidak perlu saling menyalahkan atau menyesali keadaan karena hal ini tidak ada faedahnya sama sekali.

Tetap mendekatkan diri kepada Tuhan, membuka relasi sosial, dan bersikap rendah hati dengan menerima keadaan sambil mengusahakan yang terbaik bagi keluarga, adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Anda juga bisa mencoba menghubungi Program ASAK (Ayo Sekolah Ayo Kuliah) di Paroki Anda.

Selamat mencoba.

Th. Dewi Setyorini MSi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here